Bunga Edelweis di Gunung Lawu

Mengapa bunga ini menjadi daya tarik banyak orang? Apa keunikan dari bunga abadi ini? Yuk, ketahui bersama fakta-fakta menarik dan filosofis dari bunga edelweis.

 

TOKOH INSPIRATIF – Bunga edelweis atau akrab dikenal bunga abadi sepertinya sudah tak asing lagi kita dengar. Umumnya, ini ditemukan di daerah pegunungan. Namun, tak semua pegunungan memiliki tumbuhan liar satu ini.

Seringnya ditemukan di beberapa gunung di Indonesia seperti Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan Gunung Papandayan.

Bunga edelweis juga sangat populer di kalangan wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan asing.

Jika dilihat dari bentuknya, bunga ini sangat unik dan tak seperti bunga pada umumnya. Kelopak yang berwarna kuning, krem, dan sedikit keputihan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi teksturnya yang cukup rapuh ketika dipegang, sehingga tak bisa sembarang memetik bunga ini sebagai tumbuhan liar.

Lantas, mengapa bunga ini menjadi daya tarik banyak orang? Apa keunikan dari bunga abadi ini? Yuk, ketahui bersama fakta-fakta menarik dan filosofis dari bunga edelweis.

Fakta-Fakta Bunga Edelweis

  1. Bentuk Fisiknya

Melansir dari Britannica, bunga yang akrab disebut sebagai bunga abadi ini memiliki nama latin Leontopodium alpinum. Ini merupakan jenis tanaman dari keluarga Asteraceae dan tumbuh di daerah pegunungan Eropa dan Amerika Selatan.

Edelweis yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama latin Anaphalis Javanica.

Tanaman edelweis ini memiliki tinggi sekitar 5 hingga 30 cm. Untuk satu bunga, terdapat 6 hingga 9 kelopak daun yang berbulu dan berbentuk tombak. Tekstur daunnya cukup lembut dan mudah rapuh ketika dipegang.

  1. Tumbuh di Dataran Tinggi

Edelweis adalah bunga yang sangat unik. Fakta menarik lainnya, ia hanya bisa tumbuh dan hidup di dataran tinggi. Di mana tanaman atau jenis bunga lain jarang bisa tumbuh di daerah dataran tinggi.

Ia termasuk dalam tanaman liar. Edelweis memiliki akar yang merambat atau menyebar hanya di permukaan tanah.

Biasanya bunga ini memiliki sifat epifit, yang artinya bunga ini membutuhkan tumbuhan lain secara simbiosis agar bunga ini dapat menyerap air dan nutrisi dengan lebih efektif.

Daun bunga edelweis juga dikenal manfaatnya sebagai bahan alternatif pengobatan tradisional. Bagian yang paling sering digunakan ialah bunga dan daunnya.

  1. Hidup dengan Tumbuhan Lain

Seperti kita tahu sebelumnya, bunga edelweis membutuhkan tumbuhan lain untuk hidup. Ia hidup dengan erat pada tumbuhan lain yakni mikoriza atau jamur hidup.

Melansir Science Direct, mikoriza adalah jamur yang hidup di tanah vulkanik. Jenis jamur ini dapat membantu akar Edelweis menyebar lebih luas di permukaan tanah.

Sebagai hasil dari hubungan saling menguntungkan ini, edelweis bisa mendapatkan nutrisi dan air yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Perlu diketahui Moms, edelweis juga cukup baik untuk tumbuh di daerah tanah yang tandus, lho.

  1. Filosofi Edelweis

Tak lengkap kita kita tak mengenal arti dan filosofi dari bunga edelweis. Menurut sejarah dan filosofi, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 di lereng Gunung Gede.

Edelweis memiliki makna simbolis yang menjadi keunikan dari bunga ini. Melansir dari FlowerMeaning, istilah edelweis berasal dari bahasa Jerman yang berarti mulia dan berwarna putih.

Warna putih ini juga melambangkan era kebangsawanan, lho.

  1. Berbunga di bulan April – September

Apakah bunga edelweis mekar sepanjang tahun? Sayangnya tidak. Bunga edelweis akan mekar sekitar bulan April hingga September. Untuk waktunya pun biasanya mekar setelah musim hujan dengan bantuan sinar matahari.

  1. Sebagai pengobatan tradisional

Selain cantik untuk dipandang, ia juga memiliki ragam manfaat untuk kesehatan. Berbagai pengobatan tradisional telah lama menggunakan tanaman edelweis.

Tak hanya bunganya, daun serta batang dari edelweis ini diolah untuk obat herbal berbagai penyakit.

Ini biasanya digunakan dalam pengobatan terkait sakit perut, reaksi alergi, dan penyakit gangguan saraf (Alzheirmer).

  1. Dikenal Sebagai Bunga Abadi

Sudah tak asing lagi bunga edelweis juga dikenal sebagai bunga abadi. Bunga ini bisa bertahan sangat lama karena adanya hormon yang bisa ditemukan pada bunga ini.

Melansir Edelweis Publications, adanya hormon etilen pada edelweis berfungsi dalam menekan hormon pertumbuhan. Akibatnya, bunga edelweis tidak bisa gugur dan tidak bisa mekar hingga sepuluh tahun.

Hormon ini juga membuat bunga ini bisa disimpan dalam bentuk bunga kering dalam suhu ruangan.

  1. Tercetak di Logo Perangko

Edelweis dianggap sebagai salah satu tanaman endemik paling populer yang dapat ditemukan di Indonesia. Tanaman ini tidak hanya memiliki bunga yang sangat indah tetapi juga dianggap sebagai spesies yang terancam punah.

Nah, sebagai upaya pelestariannya, terdapat pemberian simbol bunga edelweis pada perangko Kantor Pos Indonesia.

Kantor Pos Indonesia mencetak gambar bunga ini pada perangko pada tahun 2003. Desain perangko yang menggunakan bunga ini sebagai gambarnya menunjukkan keindahan edelweis yang minimalis dan anggun.

  1. Tumbuh di Berbagai Negara

Fakta menarik lainnya, tanaman ini tidak hanya dapat ditemukan di Indonesia tetapi juga dapat ditemukan di negara lain. Jenis edelweis yang tumbuh di luar Indonesia memiliki penampilan yang sedikit berbeda dengan yang di Indonesia.

Di negara-negara Eropa, bunga ini banyak ditemukan di ketinggian 1.700 hingga 2.700 meter di atas permukaan laut.

Sama seperti di Indonesia, tanaman ini juga salah satu yang dilindungi dan tidak boleh sembarang dipetik bunganya.

Sejumlah negara seperti Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, dan Bulgaria mengeluarkan aturan terhadap perlindungan bunga edelweis.

  1. Bunga Perjodohan

Tahukah Anda, bunga edelweis ini juga banyak mengandung arti dan filosofi bagi hubungan asmara. Bunga ini dianggap sebagai bunga yang tepat untuk menyatakan cinta kepada kekasih hati.

Edelweis menjadi simbol cinta yang luar biasa karena butuh proses yang ‘keras’ untuk mendaki ke pegunungan mengambil bunga ini.

Meski begitu, bunga ini tak semuanya boleh dipetik, terutama yang sudah mekar. Hal ini karena bunga edelweis menjadi salah satu tanaman langka yang dilindungi.

Meski dilarang, pendaki gunung bisa mendapatkan bunga edelweis yang dijual oleh warga sekitar gunung. Di Bromo misalnya, warga sekitar membudidayakan edelweis untuk menjaga kelestarian sekaligus memenuhi kebutuhan upacara adat.***