Sedotan dari bahan non plastik menjadi salah satu cara sederhana mengurangi sampah plastik. (Foto:Unsplash)

Untuk mewujudkan upaya pemerintah untuk membebaskan Indonesia tanpa sampah laut hingga 70 persen di tahun 2025, kita bisa kok melakukannya. Bahkan, Anda bisa memulainya dari sekarang juga. Yuk simak 5 tips ini!

TOKOH INSPIRATIF.ID – Akhir-akhir ini, trend mengurangi sampah plastik sedang ramai dikampanyekan. Di beberapa kota atau tempat makan, bahkan sudah mulai benar-benar menghilangkan kebiasaan membungkus produknya dengan plastik!

Sebagai gantinya, mengubah kemasan dari bahan mudah diurai, kertas, hingga kain menjadi solusinya. Namun, tidak sedikit juga generasi milenial yang mulai membawa tumbler atau tote bag-nya sendiri dari rumah.

Lepas dari penggunaan plastik dalam sehari-hari memang belum bisa dilakukan secara total saat ini. Namun, kita tetap bisa kok, berkontribusi mewujudkan upaya pemerintah untuk membebaskan Indonesia tanpa sampah laut hingga 70 persen di tahun 2025. Bahkan, Anda bisa memulainya dari sekarang juga!

Bagaimana caranya? Simak lima tips ini.

  1. Biasakan Membawa Tas atau Botol Sendiri

Anda mulai membiasakan diri untuk membawa tas belanja, tempat bekal, dan botol sendiri. Sehingga bila memungkinkan, kamu dapat memindahkan minuman atau makanan yang biasanya disajikan dalam plastik ke dalam botol atau tempat bekal yang kamu bawa. Sekarang ini, hal tersebut bukanlah hal yang aneh lagi, bahkan menjadi budaya baru di antara kita.

Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan ide cemerlang, yakni menjual variasi tumbler dan tote bag yang lucu-lucu, hingga diskon spesial bagi yang membawa tempatnya sendiri dari rumah. Bagi yang terpaksa take home dengan bungkusan plastik, beberapa restaurant justru akan dikenai biaya tertentu sebagai konsekuensinya.

Wah, sayang banget ‘kan, padahal uangnya bisa untuk beli es teh lagi?

  1. Hindari Menggunakan Sedotan Plastik

Bila kamu perhatikan, sebagian dari tempat makan franchise di negara kita sudah menerapkan anti sedotan plastik sejak beberapa tahun lalu. Sebagai gantinya, mereka akan menyediakan sedotan dari kertas atau inovasi lubang pada tutup minumannya.

Memang sih, ada beberapa jajanan yang sepertinya sulit dinikmati tanpa sedotan, misalnya es boba atau minuman yang ber-topping. Maka dari itu, bawalah sedotan sendiri yang lebih bahannya lebih ramah lingkungan dan bisa dipakai berkali-kali, misalnya dari bambu dan stainless. Sekarang banyak sekali pebisnis yang menjual alat minum dalam satu paket lengkap, yakni pipet dengan lubang kecil, lubang lebar, ujung yang bengkok, dan disertai dengan sikat pembersihnya!

  1. Beli Barang yang Lebih Besar

Adakah di antara kamu yang senang memanfaatkan discount harga demi mendapatkan barang yang lebih murah? Pada musim tertentu, swalayan, minimarket, dan supermarket memang memberikan banyak promosi yang menarik mata, salah satunya program “Beli 1, gratis 1”.

Namun, bila mungkin, yuk, kita kalkulasi kembali apakah harga yang tersebut benar-benar sepadan dengan yang kita dapatkan!

Biasanya, membeli barang yang lebih besar justru akan semakin hemat karena bisa kita gunakan dalam jangka panjang. Selisih harga yang ditawarkan penjual dalam berbagai ukuran biasanya juga disebabkan karena kita perlu membayar kemasan sebanyak item yang dibeli. Itu artinya, jika SohIB membeli sebuah produk dengan big size, kita sebenarnya sudah berkontribusi untuk melindungi dunia dari sampah plastik!

Tidak semua barang mungkin benar-benar perlu untuk dibeli dalam jumlah besar, ya! Oleh sebab itu, berbelanjalah dengan bijaksana agar pengaturan uang tetap baik dan tentunya bisa mendapatkan harga yang best deal. SohIB dapat memilah, produk mana yang kira-kira sering digunakan setiap hari dan akan sering habis dalam beberapa minggu sebelum jatah belanja lagi.

Biasanya, detergen, sabun mandi, shampo, odol, sikat gigi, hingga pewangi pakaian adalah barang-barang yang paten akan selalu dibutuhkan dan perlu di-restock kembali. Sehingga, membelinya dengan ukuran besar tentu akan lebih terjangkau karena kamu tidak perlu bolak-balik ke toko untuk berbelanja lagi.

  1. Kreasi Produk dari Barang Bekas

Pandemi COVID-19 di satu sisi membawa berkah tersendiri bagi kita yang sedang berupaya untuk “puasa plastik”. Selain menjadi jarang berbelanja, banyak loh yang kemudian jadi memiliki kegiatan baru, yakni mengkreasikan produk dari barang bekas plastik.

Contohnya saja botol-botol sekali pakai untuk pot tanaman, bantal isi serpihan bungkus makanan, tempat makan hewan, celengan dari kaleng susu, layangan dari kresek, dan masih banyak lagi.

  1. Memasak Sendiri dari Rumah

Siapa yang senang memasak? Dari hobi yang satu ini, ternyata yang menjadi sehat tidak hanya tubuh kita lo, melainkan juga lingkungan kita karena sama saja dengan meminimalisir adanya sampah plastik! Sudah memakai kantong belanja sendiri, menggunakan peralatan makan di rumah, dan tentunya makan dengan masakan yang sesuai selera, wah, siapa yang rugi?

Menjaga alam dari bahaya sampah plastik ternyata bisa dilakukan dengan mudah, bukan? Kita hanya perlu berkomitmen dan konsisten bersama-sama agar suatu saat impian tersebut dapat tercapai. Tentunya, manfaat tersebut akan menjadi investasi jangka panjang dan dirasakan oleh anak cucu kita kelak.

Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari peduli lingkungan bebas sampah plastik?***

Sumber: indonesiabaik.id