Ilustrasi. Kaki yang bengkak akibat mengalami asam urat. (Foto: rsfmed.co.id)

Penyakit asam urat dapat terjadi pada siapa saja. Terutama mereka yang tidak menerapkan asupan gizi seimbang, kondisi medis, genetik, dan usia. Berikut ini 5 obat tradisional untuk menyembuhkan asam urat.

TOKOH INSPIRATIF – Gejala awal asam urat yang muncul biasanya nyeri pada persendian. Seperti di lutut, pergelangan kaki, jari-jari kaki, atau jari-jari tangan. Tak sedikit yang menyepelekan gejala tersebut. Apalagi bagi mereka yang lelah beraktivitas fisik seharian.

Penyakit asam urat dapat dicegah dengan mengonsumsi beberapa makanan sebagai obat tradisional asam urat.

Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa makanan yang dapat mencegah dan mengobati asam urat secara tradisional.

Seledri

Seledri (Foto: Hellosehat.com)

Daun seledri mengandung banyak vitamin dan mineral penting. Contohnya vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan flavonoid yang mampu meningkatkan imunitas tubuh, sekaligus menjaga kesehatan dari paparan radikal bebas

Selain digunakan untuk mengatasi masalah buang air kecil, sayuran ini ternyata dapat mengobati asam urat menggunakan ekstrak dan bijinya.

Seledri berfungsi mengurangi peradangan. Cobalah mengonsumsi seledri setiap hari dengan dibuat jus, ekstrak, atau memakan langsung biji dan batangnya.

Cuka sari apel, jus lemon, dan kunyit

Jika dikombinasikan, ketiga bahan tersebut dapat mengobati asam urat. Campur perasan satu setengah lemon ke dalam air hangat. Tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Sesuaikan dengan selera. Minum campuran tersebut 2-3 kali sehari.

Jahe

Jahe (Foto: Getty Images/iStockphoto/julichka)

Studi menemukan jahe mengurangi rasa sakit akibat asam urat.

Rasa jahe yang khas, tentu semua orang sudah mengenal rempah yang satu ini.

Untuk mengobati asam urat, Anda bisa mencoba merebus 1 sendok makan jahe parut dengan air mendidih.

Rendam kain lap dalam rebusan tersebut, lalu tempel kompres kain ke area sendi yang sakit selama 15-30 menit sehari.

Jahe pun dapat dikonsumsi dengan merebus 2 sendok teh jahe selama 10 menit dan disajikan dalam 3 cangkir per hari.

Ceri atau jus ceri asam

Survei pada 2016 mengungkapkan ceri dapat mengatasi asam urat. Ceri bisa diolah sebagai jus, ekstrak, atau dimakan mentah. Jumlah konsumsi yang dianjurkan adalah 3 porsi ceri selama 2 hari.

Daun Jelatang

Haun Jelatang (Foto: alodokter.com)

Daun jelatang merupakan tumbuhan yang dapat menimbulkan efek seperti tersengat bila bersentuhan dengan kulit. Namun, siapa sangka daun jelatang yang telah dikeringkan atau diproses dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan.

Daun jelatang atau Urtica dioca telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional sejak dahulu kala. Orang Mesir kuno menggunakan olahan daun ini untuk mengatasi radang sendi dan nyeri punggung.

Seduh 1-2 sendok teh jelatang dengan air mendidih. Minum teh jelatang hingga 3 gelas per hari.

Melansir laman Kemenkes, asam urat sebenarnya adalah senyawa yang dihasilkan tubuh untuk mengurai purin, yaitu zat untuk mengatur pertumbuhan sel dan menghasilkan energi.

Setelah selesai digunakan tubuh, asam urat dibuang melalui urine. Namun, produksi asam urat yang terlalu banyak menyebabkan penumpukan kristal asam urat di jari dan pergelangan kaki, lutut, dan jempol kaki.

Uniknya, penyakit asam urat dapat lebih mudah dialami pria, khususnya yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit ini muncul setelah mengalami menopause. Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat berlangsung selama 3-10 hari.

Gejala asam urat secara umum sebagai berikut:

  • Sendi terasa sakit secara mendadak
  • Kesulitan untuk berjalan terutama di malam hari
  • Nyeri dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat disertai pembengkakan, rasa panas, dan muncul warna kemerahan di kulit sendi
  • Kulit di sekitar sendi tampak bersisik, terkelupas, dan terasa gatal setelah rasa nyeri mereda

Mengobati asam urat ternyata dapat dilakukan secara sederhana. Cukup mengonsumsi makanan sebagai obat tradisional asam urat. Namun jangan lupa untuk tetap jaga pola makan sehat agar terhindar dari penyakit lainnya.***

Sumber: kemenkes.go.id, Halodoc.com, detik.com