Bersedekah dengan Minyak Jelantah

Pemerintah Kota Jakarta Selatan membentuk program sedekah minyak jelantah yang dikumpulkan dalam jerigen sedekah.

Saat umat Muslim di seluruh dunia bergembira menyambut datangnya bulan Ramadan, seorang imam di Australia mengatakan ada kekhawatiran jika makna bulan puasa bergeser dari bulan puasa atau fasting, menjadi feasting atau bulan berpesta.

Pernahkah anda memikirkan ke mana perginya minyak jelantah selanjutnya? Minyak jelantah tersebut akan bercampur dengan perairan bebas seperti saluran air depan rumah anda, sungai, danau. Minyak jelantah tersebut akan mencemari perairan sekitar anda. Berdasarkan hasil penelitian, setiap 1 liter minyak jelantah dapat mencemari 1000 liter air bersih.

Data dari NGO Instran di Jakarta menyebutkan bahwa lebih dari 390.000 liter minyak jelantah terbuang setiap bulannya. Bisa anda bayangkan berapa banyak air di perairan bebas yang tercemar karena jelantah tersebut?

Masih terkait limbah minyak goreng, Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Selatan telah bekerja sama dengan Yayasan Rumah Sosial Kutub membuat program sedekah minyak jelantah di bulan Ramadhan kali ini. Yayasan bertugas mengambil minyak bekas di dalam jerigen di seluruh kota, di mana orang bisa menyumbangkan minyak goreng bekas mereka daripada membuangnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Enrile Indro Prasetyo mengatakan minyak goreng bekas yang dikumpulkan akan dijual kepada perusahaan yang membutuhkannya untuk memproduksi bahan bakar.

“Keuntungan dari penjualan minyak akan digunakan untuk program sosial bagi orang miskin, anak yatim, dan lainnya,” kata Enrile, seperti dikutip oleh wartakota.tribunnews.com.

Pihaknya menginisiasi program ini lantaran melihat banyak minyak jelantah yang dibuang oleh warga.  “Daripada dibuang percuma, lebih baik kami tampung minyak jelantah hasil masak di rumah. Kemudian kami jual hasilnya untuk program sosial,” katanya. 

Nantinya, setiap warga akan diberikan jeriken berukuran kecil untuk menampung minyak jelantah sisa di setiap rumah. Setelah tertampung, minyak sisa tersebut akan dimasukkan ke tempat minyak lebih besar yang tersedia di tiap RT atau kelurahan.

“Jerigen kecil satu rumah atau mungkin perkelompok satu jerigen untuk berapa rumah. Nanti (minyak jelantah) dikumpulkan ke jerigen yang besar,” ujar Syarifudin. 

Enrile mengatakan minyak gorek bekas dapat digunakan dalam industri biodiesel untuk menghasilkan bahan bakar.

“Selama ini banyak orang tidak tahu ada pabrik yang menggunakan minyak goreng untuk membuat bahan bakar. Daripada hanya membuangnya, akan lebih baik jika kita mengumpulkan minyak goreng bekas dari rumah, dan kemudian menjualnya ke pabrik-pabrik biodiesel, dan keuntungannya bisa digunakan untuk program sosial,” pungkas Enrile.#