Ciplukan, Dulu Dicampak  kan Kini Jadi Buruan

Jika dahulu hanya dianggap sebagai tanaman liar, kini ciplukan menjadi tanaman yang paling diburu. Beragam khasiat yang dimiliki membuat tanaman ini dijual dengan harga selangit.

Ciplukan memiliki nama latin Physalis angulata.  Biasa disebut dengan morel berry atau physalis saja dalam Bahasa Inggris. Buah ciplukan kabarnya kini sudah semakin jarang ditemui di lahan liar, namun Anda justru dapat menemui buah ciplukan di pasar swalayan. Namun harganya bisa dikatakan fantantis karena bisa mencapai 500 ribu rupiah per kilogramnya. Selain itu, ciplukan juga kini banyak diperjualbelikan secara online.

Di Indonesia ceplukan ini bisa dijumpai di banyak daerah. Tanaman ini tumbuh liar di lahan kosong, pekarangan rumah, atau tempat lain yang tanahnya tidak becek, baik di dataran rendah maupun tinggi. Di Bali dikenal dengan ciciplukan, sedangkan di Madura dikenal dengan nyor-nyoran. Lain lagi di Jawa Barat (cecenetan), di Jawa Tengah (ceplukan), dan masih banyak lagi nama daerah lainnya.

Terna semusim yang tingginya hanya 10-80 cm ini bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika tropika. Ia didatangkan oleh orang Spanyol pada zaman penjajahan abad XVII, ketika orang VOC masih merajalela bersaing dengan orang Spanyol dan Portugis menjajah bangsa kita.

Dalam buku Plantes Medicinalis karangan dua pakar botani Prancis, Volak dan Jiri Stoduca, dikisahkan bahwa ceplukan sudah dikenal oleh orang Romawi zaman kejayaan mereka menjajah bangsa-bangsa Timur. Di sebuah pertempuran di Iran Selatan, banyak prajurit Romawi yang menderita luka parah karena senjata tajam. Untuk mengobati luka itu, mereka memakai tanaman obat yang terdapat di sekitar daerah pertempuran. Salah satu yang dipakai adalah ciplukan.

Lumatan daun ciplukan ditempelkan pada luka dan orang yang bersangkutan juga memakan buahnya. Mujarab sekali, luka parah itu sembuh.

Mereka begitu kagum akan kehebatan khasiat tanaman ciplukan, sampai mereka menyebutnya sebagai physalis (penyelamat). Kata itu kemudian dijadikan kata sandi bagi pertempuran berikutnya. Sejumlah tanaman dan buah si penyelamat ini kemudian dibawa pulang ke Roma dan menjadi tanaman obat terkenal di sana.

Berdasarkan hasil analisis berabad-abad kemudian, ternyata ciplukan mengandung vitamin C yang relatif tinggi bahkan lebih tinggi daripada buah anggur. Diduga, itulah yang menyebabkan daya penyembuhan luka yang begitu besar, seperti yang dialami para prajurit Romawi di pertempuran Iran dulu.

Dilansir dari doktersehat.com, hampir semua bagian tanaman ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai obat mulai dari buah, daun, akar, hingga batangnya. Ciplukan mempunyai kandungan  saponin, flavonoid, polifenol (dalam bantuk tanin), alkaloid, kriptoxantin, vitamin C, asam stearat, asam sitrat, asam palmitat, asam malat, dan fisalin. Karena itulah ciplukan dapat berperan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.

Lebih jauh tentang manfaat ciplukan, berikut adalah beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan dengan menongsumsi buah .

  1. Mengatasi gejala penyakit Parkinson

Penyakit parkinson merupakan penyakit yang disebabkankan oleh adanya gangguan pada sistem saraf pusat yang memberikan pengaruh pada gerak tubuh. Salah satu gejala parkinson adalah tremor pada salah satu tangan. Konsumsi jus ciplukan secara rutin dipercaya dapat menurunkan gejala tremor tersebut.

  1. Menurunkan kolesterol

Jika Anda merasakan gejala seperti sering kesemutan, nyeri leher dan punggung, mudah lelah, hilang keseimbangan, ketidakstabilan emosi, hingga pembengkakan, Anda perlu waspada karena gejala tersebut mungkin mengindikasikan tingginya kolesterol dalam tubuh. Masalah kolesterol memang merupakan salah satu masalah yang paling banyak ditemui di masyarakat.

Tingginya kolesterol jahat di dalam tubuh perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung koroner hingga stroke. Agar dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, Anda bisa mengonsumsi ciplukan untuk membantu menetralkan kadar kolesterol dalam tubuh.

  1. Penyakit kuning

Penyakit kuning adalah penyakit yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kuning akiibat tingginya kadar zat bilirubin dalam darah. Penyakit ini umumnya dialami bayi, terutama yang baru lahir, tetepi dalam beberapa kondisi juga bisa menyerang orang dewasa. Kandungan senyawa antioksidan seperti fisalin, saponin, flavonoid, dan polifenol yang ada di dalam ciplukan dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit kuning ini.

  1. Mengatasi epilepsi

Penyakit epilepsi disebabkan oleh tertanggunnya aktivitas sel saraf di otak sehingga menyebabkan penderita mengalami kejang. Penyebab epilepsi bermacam-macam bisa akibat faktor genetik atau cedera otak akibat trauma. Gejala epilepsi akibat genetik bisa terlihat sejak usia dini.

Pengobatan epilepsi dapat menggunakan obat-obatan maupun dengan cara diet tertentu. Sebagai pendamping terapi untuk epilepsi, Anda bisa mengonsumsi buah ciplukan sebanyak 8-10 buah per hari untuk menurunkan gejala.

  1. Menurunkan kadar gula darah

Hiperglikemia atau kondisi tingginya kadar gula darah adalah kondisi yang umumnya dialami oleh penderita diabetes. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa daun ciplukan memiliki aktivitas anithiperglikemia sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Tanaman ciplukan bekerja langsung memengaruhi kerja insulin.

  1. Menjaga kerja saluran kemih

Manfaat ciplukan selanjutnya adalah untuk menjaga kerja saluran kemih. Ciplukan dapat menjadi salah satu obat diuretik yang dapat memperlancar buang air kecil, mencegah infeksi saluran kemih, dan juga mencegah batu kandung kemih. Sumber lain juga menyatakan bahwa daun ciplukan memiliki manfaat untuk menyembuhkan kencing nanah atau gonore.

  1. Mengatasi infeksi kulit

Infeksi kulit yang menyebabkan luka terbuka di kulit biasa disebut dengan borok. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari infeksi bakteri hingga kondisi tertentu seperti diabetes. Daun ciplukan bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi borok. Hal ini disebabkan karena beberapa kandungan tanaman ciplukan memiliki sifat antiinflamasi.

Cara menggunakannya sangat mudah yaitu hanya dengan membalurkan luka dengan daun ciplukan yang sudah ditumbuk hingga halus. Tunggu daun hingga menyerap ke kulit, lalu kemudian bilas dengan air bersih. Selain mengobati infeksi kulit terbuka, Anda juga bisa mencoba mengobati bisul dengan resep yang sama.

  1. Obat nyeri untuk penyakit lupus

Manfaat ciplukan selanjutnya adalah sebagai obat pereda nyeri. Selain memiliki sifat antihiperglikemik dan juga antiinflamasi, ciplukan ternyata juga memiliki efek analgesik atau antinyeri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ciplukan bahkan bisa mengatasi nyeri yang dirasakan oleh penderita penyakit lupus.

  1. Mengatasi nyeri sendi dan rematik

Masih tentang manfaat ciplukan sebagai obat nyeri, ciplukan juga dapat dicoba untuk mengatasi nyeri sendi dan rematik. Cara mengetasi nyeri sendi dan rematik dengan ciplukan adalah dengan menggunakan daun ciplukan untuk mengompres bagian yang terasa nyeri. Tumbuk daun ciplukan dan campurkan dengan sedikit kapur sirih, baru kemudian balurkan ke tubuh.

  1. Mengatasi beberapa masalah saluran pernapasan

Terdapat beberapa manfaat ciplukan untuk saluran pernapasan. Mengonsumsi air rebusan daun ciplukan secara rutin diklaim mampu untuk mencegah asma kambuh. Selain itu, kandungan antibakteri dalam tanaman ciplukan juga dipercaya dapat mencegah perkembangan bakteri penyebab tuberkulosis atau TBC. Manfaat ciplukan lainnya untuk saluran pernapasan adalah dapat mencegah penyakit paru-paru basah.

  1. Sebagai obat penambah darah

Ciplukan atau cecendet juga dipercaya mampu menjadi obat penambah darah. Jika Anda mengalami gejala seperti lelah, pusing, limbung, sesak nafas, dan detak jantung cepat, kemungkinan Anda terserang Anemia. Meminum rebusan daun ciplukan dipercaya dapat meningkatkan produksi sel darah merah sehingga gejala tersebut dapat teratasi.

Penggunaan tanaman herbal untuk mengobati berbagai penyakit memang dianggap lebih ekonomis dan juga lebih minim risiko. Hingga saat ini juga belum ditemukan efek samping dari penggunaan tanaman ciplukan untuk obat. Meskipun begitu, jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda tentang penggunaan ciplukan sebagai pengobatan pendamping. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang bisa menurunkan efektivitas obat.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!#