Sepatu, t-shirt, kaos kaki, jilbab, hingga popok, ternyata semua bisa dibuat dari serat bambu. Lebih higienis dan ramah lingkungan!

Bambu selama ini hanya dikenal sebagai bahan dasar pembuatan aneka kerajinan dan beragam jenis alat musik. Namun di tangan orang-orang kreatif, bambu bisa dikembangkan menjadi beragam produk yang memiliki nilai tambah dan bernilai ekonomis.

Di bawah bendera Parker Bamboo Fiber, Taufik membuat beraneka produk seperti kaos kaki, T Shirt dan sepatu. Uniknya semua produk ini terbuat dari bahan dasar serat bambu. Taufik menuturkan usaha pembuatan produk berbahan dasar serat bambu ini dimulai pada tahun 2010. Saat itu dia berpikir untuk mengembangkan produk yang ramah lingkungan.

Taufik menjelaskan untuk pembuatan produk dari bambu ini melalui serangkaian proses. Pertama, batang bambu dipotong potong kemudian direbus. Setelah dikeringkan, kemudian digiling dan menjadi serabut-serabut bambu. Serabut kemudian direndam dengan enzim khusus dan menjadi serat.

“Setelah menjadi serat kemudian dipintal menjadi benang. Setelah menjadi benang kemudian dirajut dengan mesin rajut. Jadilah lembaran lembaran kain. Setelah menjadi lembaran kain, dibuatlah aneka produk seperti t-shirt, sepatu dan kaos kaki,” kata Taufik.

Dalam satu bulan Taufik mampu memproduksi sebanyak 10 ribu kos kaki, 300 t-shirt dan 1000 sepatu. Produk produk ini telah dipasarkan ke berbagai departemen store di Indonesia. Tak hanya itu, Taufik juga mampu mengekspor produknya hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Uzbekistan hingga ke negara-negara Eropa seperti Prancis dan Jerman.

Sepatu berbahan serat bambu memiliki keunggulan diantaranya terdapat kandungan yang bisa membunuh bakteri dan jamur sehingga tidak menimbulkan bau. Daya serapnya 3,5 kali lipat lebih besar dibanding sepatu berbahan katun, tidak menimbulkan alergi, dan hangat ketika musim hujan.

Jika penasaran dan ingin melihat produknya secara langsung bisa kunjungi Workshop Parker, Sepatu Bambu di Jalan Sanggar Hurip Kencana VI No. 14-16A, Bandung.

Peredam Suara

Masih dari kota kembang terdapat produsen komposit peredam suara yang dikembangkan dari serat bambu. Hasil inovasi dari tangan seorang wanita bernama Susi Sugesti merubah batang bambu menjadi peredam suara. Hebatnya, inovasi tersebut dilirik oleh perusahaan Jerman yang tertarik memproduksi secara massal peredam suara dari bambu.

Jenis bambu yang sesuai untuk dijadikan bahan dasar adalah Bambu Petung, Bambu Gombong, dan Bambu Bima. Melalui proses mekanik hingga proses kimia serat bambu berubah menjadi benda yang memiliki fungsi baru. Latar belakang pendidikan Susi sebagai lulusan S1 Kimia menjadi bekal untuk menciptakan inovasi dari bambu. Kreasi dan inovasi yang dihasilkan sudah dilakukan sejak sekitar 5 tahun lalu.

Bambu tumbuh subur di Indonesia, keberadaannya perlu dimanfaatkan. Tentunya tidak lupa juga untuk melestarikannya. Tetap jaga lingkungan, karena upaya sekecil apapun sangat berarti.

Hijab

Baru-baru ini muncul inovasi hijab yang diciptakan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan. Unik, karena jilbab itu terbuat dari serat bambu.

Bermerek Sadoq, asal Belanda, pemilihan serat bambu sebagai bahan hijab ternyata memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk melindungi lingkungan serta merawat rambut. Tak hanya itu saja, hijab yang terbuat dari serat bambu juga memiliki manfaat lain yaitu dapat menghilangkan bau serta menyerap keringat dengan baik. Serat bambu bahkan bisa menghalangi sinar ultraviolet, sehingga kulitmu tetap terjaga dari terik matahari.

Pendiri brand hijab tersebut, Loubna Sadoq mengatakan ada tujuan tersendiri membuat hijab tersebut. Dia ingin menyediakan hijab dengan kualitas tinggi dan ramah lingkungan bagi para muslimah Belanda.

Popok

Masalah limbah popok mulai menjadi isu penting karena bahan popok yang terbuat dari bahan nondegradable (tidak mudah hancur) akan menghasilkan sampah menggunung selama bertahun-tahun. Beruntung, kini sudah ada popok berfilosofi ‘hijau’ yang sering disebut green diapers. Selain ramah lingkungan, juga aman bagi Si Kecil.

Salah satu popok ‘hijau’ yang baru muncul dan menjadi pertama Indonesia ini, yaitu Bambo Nature. Popok  bamboo terbuat dari serat alami bambu yang ringan dan lembut, sehingga tidak bermasalah jika bersentuhan langsung dengan kulit, karena ia tidak membuat kulit menjadi kering.

Bentuknya yang lebih tipis dibanding popok sekali pakai membuat Si Kecil leluasa bergerak namun tidak menyebabkannya terkena ruam. Popok ini juga  memiliki karakteristik tekstur yang kesat halus, kontur yang lemas serta tipis, sehingga membuat bayi merasa nyaman.

Lebih dari itu, 95 persen bahan dari popok asal Denmark ini adalah bahan-bahan yang dapat didaur ulang kembali sehingga mendapat penghargaan oleh Nordic Eco Label dan sudah diuji secara dermatologis. #