Jualan Sayur Kekinian ala Kedai Sayur
Satu lagi inovasi diciptakan oleh anak bangsa. Dengan aplikasi Kedai Sayur, berjualan sayur menjadi semakin mudah dan mendapat beragam keuntungan.
Inilah Kedai Sayur, inovasi baru di bidang perdagangan sayur. Dengan Kedai Sayur, pedagang memiliki beragam keuntungan dibandingkan tukang sayur konvensional.
Banyak hal yang membedakan antara kedai Sayur dengan tukang sayur tradisional, meskipun sama-sama menjual produk sayuran. Pembeda utamanya tentu dalam hal teknologi. Selain lebih praktis, harga sayuran pun bisa ditekan dari diambil langsung dari kebun petani.
Kedai Sayur merupakan start-up untuk memberdayakan pedagang sayur keliling. Inovasi ini digagas oleh mantan Deputy Director of Business Process dan IT Triputra Group, Adrian Hernanto, beserta kedua rekannya, Ahmad Supriyadi dan Rizki Novian. Harapannya, Kedai Sayur bisa membantu pedagang sayur mendapat produk segar berkualitas hanya melalui aplikasi.
Cara kerja Kedai Sayur cukup sederhana dan menekan biaya. Tukang sayur yang tergabung di Mitra Sayur mengambil produknya pada titik drop-off terdekat dengan mereka. Inilah yang bisa menekan harga pokok sayur. Biasanya harga sayur melonjak berlipat ganda karena melalui proses yang panjang dari petani, pengepul, sampai tiba di tangan pedagang.
Kedai Sayur menawarkan Mitra Sayur sebuah kendaraan distribusi yang disebut “Si Komo” (singkatan dari Kedai on Mobile). Kendaraan ini memungkinkan Mitra Sayur untuk menjangkau pelanggan mereka dengan lebih efisien dan membawa lebih banyak produk sekaligus.
Dengan desain yang unik, kendaraan ini dapat digunakan untuk layanan lainnya seperti pengantaran paket ataupun menjual makanan. Artinya, setelah selesai menjual produk segar pada hari itu, Mitra Sayur bisa memanfaatkan Si Komo untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Soal modal memang selalu menjadi permasalahan bagi mitra. Namun jangan khawatir, ternyata Kedai Sayur juga menawarkan program pembiayaan bagi Mitra Sayur yang ingin mendapatkan Si Komo namun mengalami keterbatasan dana.
“Telah sekian lama banyak pemain berusaha mengatasi permasalahan ini, namun belum ada yang benar-benar berhasil. Melalui jaringan kami yang luas dan penggunaan teknologi, kami percaya dapat memberdayakan pasar produk segar dan membuktikan bahwa penduduk ekonomi tingkat mana pun, termasuk tukang sayur, dapat merasakan manfaat dari inklusi teknologi,” terang Adrian Hernanto dilansir dari goodnewsfromindonesia.id.
Adrian yakin, bahwa misi untuk meningkatkan kehidupan para tukang sayur dengan membebaskan mereka dari jam kerja yang tidak teratur dan berbagai kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, akan dapat diwujudkan dengan teknologi ini.
Waktu berjalan, Kedai Sayur sukses memikat atensi khalayak. Tak terkecuali dari East Ventures yang datang dengan tawaran kucuran dana untuk membantu pengembangan. Akhirnya pada 27 Mei 2019, Kedai Sayur mendapat pendanaan tahap awal sebesar USD 1,3 juta (setara Rp 17,3 miliar).
Dana segar ini akan digunakan untuk mempercepat Kedai Sayur merekrut pedagang sayur sebagai mitranya. Sejauh ini, Kedai Sayur telah memiliki 2.000 mitra di area Jakarta, dan terus meningkat 60 persen tiap bulannya.
Sebanyak 80 persen mitra secara efektif menjual produk mereka dan pertumbuhan total nilai penjualan barang Kedai Sayur mencapai lima kali lipat dalam empat bulan terakhir.
Untuk diketahui, East Ventures merupakan pendana tahap awal bagi perusahaan rintisan di kawasan Asia Tenggara dan Jepang. Beberapa perusahaan yang sempat mereka danai di awal berdirinya antara lain Tokopedia, Traveloka, Techinasia, IDN Media, Loket (diakuisisi oleh GOJEK), Ruangguru, Warung Pintar, dan lain-lain.#