Keren, Rumah Kompos di Surabaya Hasilkan Energi Listrik

Selain TPA Benowo, rumah kompos Bratang dan Jabangan telah mampu memproduksi sampah menjadi listrik masing-masing sebesar 2 kilowatt dan 4 kilowatt.

Puluhan ton sampah yang dihasilkan warga Surabaya tak terbuang sia-sia. Berkat ‘treatment’ khusus yang dilakukan warga dan dukungan penuh Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya, sampah bisa menghasilkan berkah. Mulai dari kompos, aneka kerajinan daur ulang, hingga energi energi listrik yang bisa dijual ke PT. Pembangkit Listrik Negara (PLN).

Lebih dari itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim, akibat “treatment” khusus terhadap sampah itu pasokan sampah dari pasar tradisional di Surabaya yang masuk ke TPA berkurang signifikan. Menurutnya, sampah dari pasar berkurang hampir 40 ton.

“Kalau sampah dari rumah tangga di perkampungan bisa berkurang 300 ton per hari,” jelasnya.

Fakta itu, kata Risma, tidak luput dari peran dan kerja 28.600 kader lingkungan dan 620 fasilitator yang tersebar di seluruh Surabaya.  “Mereka terus mendorong dan memotivasi warga untuk sadar kebersihan. Sekarang banyak kelurahan telah memiliki bank sampah,” tambahnya.

Pemkot Surabaya gencar mendorong sekolah dan kampus untuk mengelola sampah yang dihasilkan untuk menjadi energi yang berguna seperti listrik, pupuk dan sebagainya. Selama ini, kata Risma, gas metana yang dihasilkan dari sampah di TPA Benowo sudah bisa menghasilkan 1 megawatt energi listrik yang dijual ke PT PLN.

Selain TPA Benowo, Risma menyebut ada beberapa rumah kompos di Kota Surabaya yang saat ini sudah dapat menghasilkan energi listrik. Beberapa rumah kompos yang dimaksud itu di antaranya rumah kompos Bratang yang mampu memproduksi sampah menjadi listrik sebesar 2 kilowatt dan rumah kompos Jambangan menghasilkan listrik sebesar 4 kilowatt.

“Pengalaman rumah kompos di Wonorejo itu bisa menghasilkan 4 kilowatt (listrik),” ujarnya di Surabaya, Senin 18 Maret 2019.

Selain menghasilkan energi listrik, rumah kompos juga merupakan tempat pembuangan sampah (TPS) di kalangan masyarakat. TPS yang dibangun tersebut  berlandaskan pada sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Adapun “reduce” adalah kegiatan mengurangi sampah (membuang sampah yang tak terpakai), “reuse” adalah kegiatan menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan dan “recycle” adalah kegiatan yang mengelola kembali (mendaur ulang) sampah.

Melihat kesuksesan tersebut, Wali Kota Risma berencana akan membangun rumah kompos baru di kawasan Tenggilis dengan harapan bisa menghasilkan listrik sebesar 4 Kilowatt. Adapun letak persisnya berada di sekitar Kantor Taman Rayon Timur, Jalan Tenggilis Tengah Nomor 1 Surabaya.

Soal bau, Risma menegaskan jika cara pengelolaan sampah dilakukan dengan benar, maka tidak akan menimbulkan bau ataupun aroma yang tidak sedap. “Tidak bau kalau mengelola sampahnya benar. Insya Allah tahun ini selesai,” kata Risma yang berencana menambah lokasi TPS yang ada di Wilayah sekitar Wonorejo.

Penambahan di wilayah Wonorejo tersebut supaya lebih banyak menampung pembuangan sampah wilayah Surabaya timur agar dapat dikelola dengan tepat.

Melalui ratusan kader lingkungan di setiap kelurahan, Pemkot Surabaya juga sedang gencar kampanye pengelolaan sampah dari sumbernya, dalam hal ini, rumah tangga, karena TPA yang ada dipastikan tidak bisa menampung semua sampah yang dihasilkan warga Surabaya.

Untuk diketahui, Kota Surabaya dan sejumlah daerah seperti Balikpapan, Makasar, dan Depok, ditunjuk sebagai role model pengelolaan sampah yang baik untuk menuju Indonesia bersih dari sampah pada 2020.

Pemerhati masalah persampahan dari Green Indonesia Foundation Asrul Hoesein menyatakan, teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik ini memang lebih menguntungkan dibanding pembangkit listrik lainnya. Sebagai ilustrasi 100 ton sampah sebanding dengan 10.000 ton batubara.

Menurut Asrul, yang mesti dilakukan pemerintah adalah memberikan intensif tambahan untuk Pemerintah Daerah yang memilih meningkatkan kinerja pengelolaan sampah dari pada melarang penggunaan kantong belanja plastik termasuk diantaranya mengolah sampah menjadi sumber energi listrik. #