Demensia atau penurunan daya ingat dan cara berpikir merupakan masalah kesehatan yang lebih umum mengenai lansia. Artikel berikut ini mengulas ciri-ciri otak yang mulai menua dan cara mengatasinya. 

TOKOH INSPIRATIF – Sejumlah studi menyebut penurunan kognitif umumnya mulai terjadi setelah seorang individu memasuki usia paruh baya atau sekitar 45 tahun. Penurunan kognitif ini bisa berupa kemampuan memahami, mengingat, dan berpikir.

Dr Mike Bohl mengatakan sedikit penurunan kognitif merupakan bagian alami dari proses penuaan karena beberapa bagian otak cenderung mengecil seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi ini dapat membuat hubungan antarsel otak menjadi lebih sedikit.

Namun dalam beberapa kasus, ada kalanya penurunan kognitif terjadi lebih awal dan lebih cepat. Situasi seperti ini umumnya terjadi karena ada masalah kesehatan lain yang mendasari.

Melansir laman Eat This, berikut ini adalah lima tanda yang dapat mengindikasikan bahwa otak memiliki masalah dan menua lebih cepat daripada seharusnya.

  1. Keseimbangan Terganggu

Dua faktor penting dalam keseimbangan adalah fleksibilitas dan kekuatan tubuh. Berdasarkan studi, keseimbangan seorang individu biasanya menurun saat memasuki usia paruh baya.

Salah satu penyebabnya adalah penurunan massa otot. Namun, masalah keseimbangan yang terjadi lebih awal dapat menjadi pertanda adanya masalah pada otak.

  1. Sulit Mengoordinasikan Gerakan

Sulit mengoordinasikan gerakan tubuh menjadi gejala berikutnya. Social Care Institute for Excellence mencontohkan salah satu tanda pertama yang kerap muncul dalam kasus demensia adalah gangguan koordinasi gerakan tubuh.

  1. Mudah Lupa

Lupa merupakan hal yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, lupa yang terjadi sangat sering bisa menandakan adanya masalah pada otak. Kehilangan memori jangka panjang atau tak bisa membuat memori jangka pendek juga patut diwaspadai sebagai red flag.

  1. Tak Mampu Jalani Keseharian

Ada kalanya orang-orang sulit merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu. Namun, orang-orang perlu waspada bila aktivitas yang biasa mereka lakukan tiba-tiba terasa melelahkan atau menyulitkan.

  1. Suasana Hati Berubah-ubah

Fungsi penting lain dari otak adalah meregulasi suasana hati. Ketika otak mengalami masalah, perubahan suasana hati yang tak jelas sebabnya bisa terjadi lebih sering.

Itulah lima tanda yang dapat mengindikasikan bahwa otak memiliki masalah dan menua lebih cepat daripada seharusnya. Meski demikian, penurunan kerja otak lebih cepat bisa dicegah dengan melakukan gaya hidup yang baik, salah satunya mengatur pola makan.

Makanan yang mengurangi kinerja otak

Riset menunjukkan, asupan makanan yang kita konsumsi ternyata bisa memengaruhi daya kerja otak. Sebuah penelitian terbaru mengungkap beberapa makanan justru dapat membuat kecepatan berfikit otak menurun.

Seperti dilansir laman Pinkvilla, berikut beberapa asupan makanan yang harus kamu hindari agar tak menyebabkan penyakit otak akut semisal demensia dan Alzheimer.

  1. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan termasuk gula dan biji-bijian yang diproses dari tepung putih. Karbohidrat jenis ini umumnya mengandung indeks glikemik yang tinggi.

Angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat dapat dicerna dengan cepat oleh tubuh. Ujungnya adalah lonjakan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh.

  1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji telah lama dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk obesitas. Namun, makanan berlemak jenuh mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan Alzheimer. Natrium juga berkontribusi terhadap penurunan daya ingat.

  1. Pemanis buatan

Pemanis buatan digunakan dalam banyak produk bebas gula. Pemanis ini disebut-sebut baik untuk menurunkan berat badan dan penderita diabetes. Namun sebuah riset menemukan bahwa pemanis buatan berdampak pada masalah perilaku dan kognitif.

Aspartam terbuat dari fenilalanin, metanol dan asam aspartat yang dapat melewati sawar darah-otak hingga mengganggu produksi neurotransmiter. Hal itu dapat meningkatkan kerentanan otak terhadap stres oksidatif.

  1. Makanan olahan

Makanan olahan memiliki kandungan gula tinggi dengan tambahan garam dan lemak. Makanan tersebut mungkin memiliki efek negatif pada kesehatan yang bertanggung jawab atas kerusakan jaringan otak.

Beberapa contoh makanan olahan seperti keripik, permen, mie instan, popcorn microwave, saus yang dibeli di toko dan lainnya. Makanan-makanan ini yang tinggi kalori dan rendah nutrisi ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan signifikan.

  1. Minuman Manis

Terlalu banyak mengonsumsi minuman manis seperti soda, minuman olahraga, minuman berenergi dan jus buah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 yang menjadi salah satu penyebab Alzheimer, kadar gula tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko demensia.***