Diberi nama Musayama, mesin ini mampu memusnahkan hingga 20 ton sampah per hari tanpa menggunakan bahan bakar dan menghasilkan bahan bakar cair. Proses pemusnahan sampah juga nyaris bebas bau.

Hingga saat ini di Indonesia belum ada teknologi pemusnah sampah yang efektif. Selama ini sampah hanya berpindah tempat hingga terbawa ke laut. Saat ini Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA), hampir di seluruh indonesia sudah melebihi kapasitas, dan terancam ditutup karena mendapat protes dari warga.

Penutupan TPA ini sebenarnya tidak akan menjadi masalah jika UU No 18 tahun 2008, tentang Pengolahan Sampah dapat dijalankan dengan benar. Tetapi ternyata hingga saat ini tidak ada solusi pemusnahan sampah yang efektif berjalan di Indonesia.

Adalah Abu & Co, sebuah perusahaan pengolah sampah yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan. Perusahaan ini  mengembangkan mesih pemusnah secara efektif minim polusi.  Diberi nama Musayama, mesin ini tergolong “rakus”. Dia mampu memusnahkan hingga 20 ton sampah per hari tanpa menggunakan bahan bakar dan menghasilkan bahan bakar cair. Hebatnya, alat yang diciptakan H. Ir. Kemal Pasya selaku pemilik Abu&Co ini nyaris bebas bau.

Kemal Pasya mengaku telah berpengalaman melayani pengolahan sampah di Tangsel selama lebih dari 25 tahun. Dia mengatakan, setahun terakhir ini menguji coba sistem baru yang sangat efisien. Saat ini sekitar 10.000 rumah telah dilayani dengan kapasitas sampah mencapai 30 ton sampah per hari.

“Semua sampah dapat diolah seluruhnya dalam waktu 1 hari, artinya tidak ada lagi sisa sampah dari pelanggan yang menumpuk, serta tidak menimbulkan bau yang menyengat,” ujar Kemal

Pengolahan itu menggunakan teknologi Musayama atau Musnah Kaya Manfaat. Mesin tersebut tanpa menggunakan bahan bakar, mampu memusnahkan hingga 20 ton sampah per hari.

“Istimewanya pengolahan sampah yang bekerja selama 24 jam ini dapat menghasilkan banyak produk seperti bahan bakar cair, bahan bakar gas, asap cair dan arang bekerja,” papar pria lulusan ITB ini.

Sementara Kepala Teknik Musayama, Achsan Indriadi, menerangkan mesin pemusnahan sampah ini telah diuji selama 1 tahun, digunakan 24 jam setiap harinya, tanpa menggunakan bahan bakar.

“Asap yang minim dan minim tenaga listrik. Bahkan dapat menghasilkan tenaga listrik dan produk manfaat lainnya, dan 100 persen menggunakan material lokal dan teknologi lokal,” ucap Achsan.

Saat ini mesin Musayama dari PT. ABU & Co siap untuk diperkenalkan kepada khalayak. Harapannya agar teknologi asli karya anak bangsa ini dapat berkembang dan menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Indonesia. #