Mengelilingi Danau Toba dengan menggunakan kayak sambil memecahkan rekor, mereka memungut sampah plastik.
Kerja keras tidak mengkhianati hasil. Hal ini dirasakan benar oleh tiga belas pelajar SMA Negeri 28 Jakarta yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Udara Rimba Air dan Laut (UraL) 28. Sejak akhir tahun 2018, ketika tekad disatukan untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang bermanfaat, maka latihan, kerja keras mengisi hari-hari mereka untuk mewujudkan apa yang telah mereka impikan.
Kegiatan yang dipilih adalah mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sepanjang kurang lebih 135 kilometer dengan menggunakan kayak. Susunan personil ditentukan, seluruh anggota URaL 28 Angkatan 37 Bentala Kencana yang berjumlah 24 siswa ikut terlibat. Baik di lapangan maupun di belakang layar. Dan 13 anak yang terpilih untuk terlibat langsung dalam project ini dibagi menjadi tiga kelompok.
Enam siswa terpilih menjadi atlit. Mereka adalah Rafif Ibrahim, Landung Yudanto, Argi Nurfajri, Fahmi Muhammad Gibran, Aryadieni Farah Ayu Santoso dan Nur Aliya Sabira. Tiga orang siswa tergabung dalam tim Sosiologi Pedesaan, yakni Kayten Sadewo, Safira Diva Syaharani dan Rakha’ Ayu Rengganis. Mereka juga didukung oleh tim support yang terdiri dari Kevin Raihan Yassin, Naifa Vania Aribah, Nathania Andine Nariswari dan Sekar Ayu Kencana Wulan dengan dua orang pendamping yang merupakan alumni URaL 28, Saleh Alatas dan Nila Kusumawardhani. Ke 13 siswa dan dua orang pendamping disebut sebagai Tim Ekpedisi Kayak Pelajar Indonesia (EKPI) 2.
Kerja keras dimulai, di tengah kesibukan sekolah yang sangat luar biasa padat. Mereka menyisihkan waktu untuk berlatih, mengurus segala perlengkapan, pendanaan, termasuk perizinan. Bukan hanya di tingkat sekolah tetapi juga kepada pemerintah setempat dalam hal ini Kabupaten Samosir termasuk kepada pihak keamanan baik Polri maupun TNI.
Dua danau di daerah Srengseng Sawah dan Depok menjadi tempat berlatih selama enam bulan. Yang menjadi catatan, medan di dua situ sangat berbeda karakteristiknya dengan perairan Danau Toba yang lebih menyerupai laut. Menjelang keberangkatan, latihan di perairan sekitar Ancol pun dilakukan. Meski hanya satu kali, namun latihan tersebut mampu menambah pengalaman untuk bisa memecah target yang telah ditentukan.
Pada Rabu, 26 Juni 2019 upacara pelepasan dilakukan. Bertempat di halaman SMA Negeri 28 Jakarta, upacara dipimpin oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Maryono mewakili Kepala Sekolah Rita Hastuti. Sekitar 50 anggota URaL 28 Jakarta mengikuti upacara melepas 15 anggota tim dan official.
Pelepasan dilakukan dengan menyerahkan dayung kayak secara simbolis dari Ketua EKPI 2 Argi Nurfajri didampingi Komandan URaL 28 Rafif Ibrahim kepada Maryono.
Ekspedisi dilaksanakan mulai 28 Juli hingga 13 Juli 2019. Ketika tim tiba di lokasi, adaptasi dan latihan digelar rutin selama dua hari. Pada 2 Juli 2019. Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon, MM., resmi melepas tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2 yang akan memecah rekor dunia dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sepanjang 135 Km.
Start ditandai dengan pengibaran bendera yang dikibaskan oleh Bupati Samosir di Dermaga Pelabuhan Ferry Tomok. Para atlit akan menuju camp 1 yang berada di Kawasan HKBP Sitamiang Onan Rangu. Adapun jarak tempuh etape 1 kurang lebih 24 Km. Berikutnya, etape 2 sepanjang kurang lebih 28,5 Km akan berakhir di Kawasan HKBP Sinaga Uruk, etape ke 3 sepanjang kurang lebih 26,5 Km dan para atlit akan beristirahat di camp yang berada di Kawasan Polres Samosir.
Camp ke 4 berada di Kawasan HKBP Malau Simarmata dan ditempuh dengan jarak kurang lebih 20 Km. Selanjutnya etape ke 5 berjarak kurang lebih 24,6 Km berakhir di camp Kawasan GKPS Tuktuk. Para atlit mencapai garis finish di camp yang berada di Kawasan Pelabuhan KMP Ferry Tomok menuju Hotel Toba International Cottage dengan sebelumnya menempuh jarak kurang lebih 12 Km.
Setiap hari ekspedisi dimulai pukul 9 pagi dan berakhir antara pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat. Ketika istirahat tiba, mereka memilih tetap berada di perairan. Menyantap bekal yang telah disiapkan dilakukan di tengah perairan yang dikelilingi pemandangan yang luar biasa indah.
Dipilihnya kayak dalam ekspedisi ini karena kayak fleksibel untuk digunakan di berbagai medan air di Indonesia baik sungai, danau ataupun lautan, maupun di wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kapal.
Selama tujuh hari mengarungi perairan Danau Toba, para atlit juga melakukan aksi bersih sampah. Saat mendayung ketika mereka melihat sampah plastik langsung diambil dan dimasukkan ke kantong sampah yang telah disiapkan. Bahkan pada ekspedisi hari ke 3, secara khusus tim merapat ke bibir pantai di kawasan pantai Pasir Putih Parbaba yang juga dijadikan check point. Tim atlit dan Tim support memungut sampah-sampah plastik bersama dengan pelajar dan masyarakat setempat.
“Semoga kegiatan ini memberikan kesadaran pada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik. Keindahan pantai di Danau Toba ini harus dijaga karena Toba bukan hanya kekayaan Alam milik dan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tetapi juga milik seluruh bangsa Indonesia,” kata Rafif Ibrahim.
Pada 9 Juli 2019, organisasi pencinta alam URaL 28 berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pelajar pertama yang mengelilingi lingkar dalam Danau Toba dengan kayak sepanjang ± 135 km. Untuk detailnya, panjang jalur ekspedisi yang dilalui adalah start ke camp 1: ±24 kilometer, camp 1 ke camp 2: ±28,5 kilometer, camp 2 ke camp 3: ±26,5 kilometer, camp 3 ke camp 4: ±20 kilometer, camp 4 ke camp 5 : ±24,6 kilometer, camp 5 hingga finish: ±12 kilometer. Estimasi total: ±135,6 kilometer.#