Ryura Assyifa Ramadhina, siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah, berhasil diterima di 10 universitas ternama di luar negeri. Kampus tersebut tersebar di sejumlah negara yaitu Kanada, Australia, Amerika, dan Belanda.
TOKOH INSPIRATIF – Kerja keras tak pernah mengkhianati hasil. Itulah yang dirasakan Ryura Assyifa Ramadhina, siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah. Berkat kerja keras dan tak kenal menyerah, Ryura Assyifa Ramadhina sukses diterima di 10 Universitas top dunia.
Mengutip situs resmi SMA Pradita Dirgantara, berikut ini daftar 10 kampus luar negeri beserta program studinya yang menerima Ryura Assyifa Ramadhina:
-
- Monash University: Program Aerospace Engineering.
- University of Sydney: Aeronautical Engineering.
- University of California (UC) Davis: Aerospace Science Engineering.
- Wageningen University and Research (WUR): Program Environmental Science.
- The University of Western Australia: Program Mechanical Engineering.
- University of Toronto: Program Studies in Mathematical and Physical.
- University of Toronto kampus Scarborough: Program Co-Op Mathematics.
- University of Toronto: Program Mechanical Engineering.
- Queensland University: Program Mechanical Engineering.
- The University of British Columbia (UBC): Program Bachelor of Applied Science.
Dari 10 universitas luar negeri yang menerimanya, remaja 17 tahun ini memilih kuliah di University of Toronto. Bahkan, di kampus bergengsi ini, Ryura diterima di tiga program studi yakni mathematical & physical sciences, co-op mathematical di kampus Scarborough, dan mechanical engineering atau teknik mesin.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Nanang Sari Atmanto, Kepala Humas SMA Pradita Dirgantara. Nanang mengatakan, Ryura berhasil diterima di 10 kampus luar negeri yang tersebar di Australia hingga Kanada.
Dijelaskan Nanang, Ryura sebetulnya termasuk siswa eligible Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dari SMA Pradita Dirgantara. Siswa eligible SNBP adalah siswa yang memenuhi syarat baik prestasi akademik maupun non akademik untuk mengikuti SNBP. Namun, ia memilih untuk lanjut studi di luar negeri.
”Ryura ini siswa kelas XII. Jadi, dia itu sebenernya masuk di daftar eligible SNBP dari SMA Pradita Dirgantara. Namun, Ryura nda ambil, karena lebih pilih study abroad-nya,” ujar Nanang melansir dari tribunews.com.
Mental pejuang dan pantang menyerah
Di balik keberhasilan yang diraih Ryura, dibutuhkan mental pejuang dan sikap pantang menyerah. Remaja asal Solo ini mengaku mempersiapkan semua pendaftarannya sendiri.
Ia memulai persiapan sejak duduk di Kelas 11 pada Juni 2022. Bersama 29 siswa lainnya yang ingin berkuliah di luar negeri, alumnus SMP Negeri 1 Solo itu mengikuti berbagai program dan bimbingan yang difasilitasi pihak sekolah.
Berbagai persiapan dilakukan mulai dari pendaftaran, pembuatan esai, wawancara, hingga pembuatan paspor. Ryura dan teman-temannya memulai proses pendaftaran pada November 2022. Diakui Ryura, proses yang cukup berat adalah saat mengurus pendaftaran ke kampus-kampus di Amerika Serikat.
Awalnya, Ryura tak menyangka 10 universitas luar negeri yang dia pilih untuk melanjutkan pendidikan semua akan menerimanya. Ryura mengaku sengaja mendaftarkan ke 10 universitas di luar negeri dengan pertimbangan bila tidak diterima di salah satu universitas maka bisa diterima di universitas lainnya.
“Saya daftar 10 universitas sebagai alternatif. Tapi ternyata Alhamdulillah diterima semua,” tambah Ryura.
Berbagai persiapan dilakukan mulai dari pendaftaran, pembuatan esai, wawancara, hingga pembuatan paspor.
Ryura mengatakan persiapan untuk melanjutkan studi ke universitas di luar negeri dilakukan sejak Juli 2022. Kemudian Ryura melakukan pendaftaran ke 10 universitas di luar negeri pada November 2022.
Menurutnya, proses yang cukup berat adalah saat mengurus pendaftaran ke kampus-kampus di Amerika Serikat.
“Persyaratan dari kampus-kampus Amerika lebih ketat. Saya harus menyiapkan esai padahal saya itu awalnya enggak jago nulis,” tutur Ryura.
Ketika menulis esai, ia mesti bolak-balik revisi sebelum sebelum akhirnya rampung. Saat itu, tuturnya, ia sempat merasa ingin menyerah dan tak melanjutkan menulis esai. Namun, berkat dukungan orang tua, guru, serta teman-temannya dia berhasil menyelesaikan semua persyaratan.
Ia pun memotivasi dirinya dengan mengingat mimpinya belajar untuk sekolah di luar negeri.
“Saya bener-bener nge-blank dan takut mulai dari mana. Saya juga sempat ingin menyerah,” katanya.
Hanya pilih jurusan mechanical engineering
Dari 10 universitas ternama di luar negeri yang dipilih Ryura, semua jurusannya sama yakni mechanical engineering.
“Karena di University of Toronto lebih fokus untuk skill yang bisa diterapkan di bidang engineering,” ungkap dia.
Ryura mengaku tertarik untuk mengambil jurusan mechanical engineering karena dari sejak kecil sudah tertarik dengan aerospace.
Siswi berkacamata itu juga sering diajak orang tuanya mengunjungi bandara. Bahkan, adiknya merupakan kolektor miniatur pesawat.
“Jadi saya ikut terpengaruh atas apa yang dilakukan keluarga saya” ujar Ryura.
“Dan itu membuat saya waktu SMP berusaha mencari tahu tentang apa sih sebenarnya pesawat itu cerita Ryura.
“Saya berusaha searching di-google, di internet tentang pesawat,” ungkap dia.
Berprestasi di dunia musik
Tak hanya prestasi akademik, ternyata Ryura juga berprestasi di dunia tarik suara. Ia merupakan salah satu kontestan The Voice Kids Season 3 pada 2018.
Setelah menyanyikan lagu All Falls Down, siswa asal Solo tersebut ditarik menjadi murid AgnezMo dan sempat bertahan hingga babak battle rounds sampai di tingkat 72 besar.
Selain itu, Ryura berhasil meraih juara 2 ajang Suara Edukasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2021.***
Sumber: Tribunnews.com, instagram @closethedoorinsider