Ilustrasi keracunan. (sumber foto: dakta.com)

Keracunan sering menelan korban. Berikut ini pertolongan pertama kepada orang yang mengalami keracunan.

TOKOH INSPIRATIF – Keracunan kerap menyerang tanpa disadari. Naas ini bisa datang dari makanan yang terkontaminasi bakteri atau asap bercampur bahan kimiawi, dan banyak penyebab lain.

Beberapa kasus kematian akibat diracuni bahkan terjadi sebelum penderita sempat mendapat pengobatan.

Dalam kasus keracunan yang lebih ringan, sebagian besar penderita punya lebih banyak waktu sehingga risiko kematian dapat dicegah. Beberapa orang bahkan hanya sakit biasa, lalu sembuh di hari yang sama.

Untuk kasus keracunan tertentu yang masih dapat diobati, berikut ini tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan guna menolong diri sendiri atau orang lain ketika mengalami keracunan.

Berikut rangkumannya dilansir dari berbagai sumber.

Penderita harus muntah sebanyak mungkin

Ketika racun pertama kali masuk ke dalam mulut, rasa panas atau terbakar biasanya muncul.

Lalu, keracunan yang parah ditunjukkan dengan gejala yang parah juga. Beberapa di antaranya: diare dan demam lebih tinggi dari 102°F, diare lebih dari tiga hari yang tidak kunjung membaik, diare berdarah, sangat banyak muntah, pusing saat berdiri, tidak banyak buang air kecil, dan masih banyak lagi.

Kebanyakan penderita bahkan sampai tidak sadarkan diri.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengarahkan, jika seseorang yang keracunan mengalami kondisi seperti di atas, orang lain harus berbuat cepat untuk membantu mengobatinya sebelum petugas medis datang.

Hal ini sangat diperlukan agar risiko dari keracunan makanan tidak semakin buruk.

Kalau penderita masih sadar, dia harus berusaha memuntahkan semua yang sudah ditelan. Tapi, kalau dia tidak sadar, seseorang harus membantu membangunkannya dan mendorongnya untuk memuntahkan semua yang sudah ia telan.

Arahkan kepalanya ke bawah agar ia dapat muntah tanpa menghirup atau menelannya kembali.

Dalam situasi ini, mereka yang keracunan tidak boleh makan atau minum. Ketika kondisi cukup buruk, orang itu tidak bernapas atau jantungnya berhenti, CPR harus dilakukan.

Yang terakhir ini, penderita harus secepat mungkin mendapat perawatan medis agar nyawanya masih dapat tertolong.

Lakukan ini selama keracunan

Ilustrasi Sakit Perut (Credit: shutterstock.com)

Untuk menurunkan risiko yang akan muncul akibat keracunan makanan, ada beberapa hal yang mesti dilakukan.

(1) Tetap terhidrasi

Efek keracunan bisa diturunkan dengan meminum air sebanyak mungkin. Apalagi muntah dan diare menyebabkan dehidrasi yang cukup parah. Beberapa minuman elektrolit justru sangat baik untuk mencegah dehidrasi, misanya soda dan teh nonkafein atau kaldu ayam.

(2) Makan yang hambar

Selama masa keracunan dan Anda merasa cukup mampu untuk menerima makanan, cobalah konsumsi makanan lembut yang mudah dicerna. Anda hanya disarankan untuk menelan makanan hambar, tidak ada lemak, dan rendah serat. Misalnya, pisang, putih telur, sereal, kentang rebus, dan nasi.

Makanan berlemak sulit dicerna, jadi hindari dulu untuk sementara waktu demi mencegah gangguan lebih lanjut. Selain itu, Anda juga harus menghindari makanan dan minuman berbahan keras, seperti kafein, makanan pedas, alkohol, produk susu, makanan tinggi serat, gorengan, nikotin, makanan berbumbu, dan jus buah.

(3) Jahe lebih baik

Selama keracunan makanan belum sembuh sepenuhnya, Anda harus membantu menyingkirkan seluruh bakteri berbahaya dari dalam tubuh. Obat diare TOC oral yang dijual bebas tanpa resep dokter sebetulnya tidak disarankan. Ketika gejala kian memuncak, cobalah minum teh jahe karena rempah ini bisa menenangkan perut.

Setelah merasa mendingan, Anda perlu mengonsumsi yoghurt alami dan kapsul probiotik selama dua minggu untuk meregenerasi bakteri sehat yang hilang dan memperbaiki sistem pencernaan serta kekebalan tubuh.

(4) Jangan sikat gigi selama satu jam

Setelah muntah, Anda harus menunda untuk menyikat gigi paling tidak selama satu jam. Ini mungkin tidak ada hubungan dengan pencegahan keracunan. Tapi, asam lambung yang keluar dalam muntahan Anda dapat merusak enamel gigi, sedangkan kalau disikat, enamel itu bisa terkikis. Jika harus membersihkan mulut Anda, bilaslah dengan campuran air dan soda kue.

(5) Mandi dan istirahat

Ketika tubuh terasa lebih baik, segeralah mandi untuk membersihkan bakteri dan sisa-sisa racun yang mungkin menciprat ke tubuh Anda. Setelah mandi, segeralah beristirahat agar Anda bisa pulih lebih cepat.

Sumber: Healthline.com, Good News From Indonesia