Sejak disosialisasikan awal 2019, telah terkumpul lebih dari 1 ton ampas kopi dari 38 kedai yang rutin menyumbangkan ampas kopi ke DLH Kota Tangerang. Selanjutnya, ampas diolah menjadi pupuk organik.

Tren ngopi makin menjamur di berbagai tempat. Rasanya setiap berjalan satu kilometer saja akan ada banyak tempat ngopi dengan design unik dan instagramable. Tapi, ada yang unik dari pengelola kedai kopi di Kota Tangerang. Tak hanya menghitung untung, tapi mereka juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Tak kurang dari 38 kedai kopi yang tersebar di seluruh penjuru di kota ini sengaja mengumpulkan ampas kopi dari para pelanggan mereka untuk ‘disedekahkan’ ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Selanjutnya, Dinas Lingkungan Hidup setempat mengola ampas kopi itu menjadi pupuk.

Kepala Seksi Pengurangan Sampah pada DLH, Dika Agus Hermaji, mengatakan, sejak disosialisasikan pada awal 2019, sedekah ampas kopi mendapat sambutan positif dari pelaku usaha kedai kopi. Sampai saat ini terdapat 38 kedai yang rutin menyumbangkan ampas kopi pada pagi dan sore hari.

Dari 38 kedai kopi tersebut telah terkumpul lebih dari 1 ton ampas kopi. Angka persisnya adalah 1.045,80 kilogram limbah kopi. Antusias kedai kopi berpartisipasi dalam program ini turut membantu dalam upaya pengurangan sampah di tempat pembuangan akhir.

Kafe Black Campaign yang berlokasi di Jalan Kalipasir Indah adalah salah satu kedai kopi yang berpartisipasi dalam program sedekah ampas kopi ini. Pengelola kafe mengklaim, dalam satu hari ada sekitar 1 kilogram ampas kopi yang dihasilkan di sini. Sebelum ada program ini, mereka biasanya membuang ampas kopi tersebut saat akan menutup kafe pada malam hari.

“Bagus sih, pasti akan sedekah,” kata Solihin.

Ia menilai, program tersebut sebagai terobosan dalam mengelola ampas kopi dikedainya. Sebab, kata dia, sebanyak 1 kilogram ampas kopi perhari di kedainya ini sia-sia atau tak dimanfaatkan. Terlebih, katanya, DLH Kota Tangerang juga memberikan layanan jemput ampas kopi sehingga tak merepotkan mereka.

Layaknya sekali mendayung dua pulau terlampaui, selain mengurangi timbunan sampah, ampas kopi juga mengandung nutrisi yang bagi pertumbuhan tanaman, seperti nitrogen, potasium, dan fosfor yang bisa menyuburkan tanah.

“Ampas kopinya itu dicampurkan pada media tanam biar tanaman kita sehat,” ucapnya.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang pun mengimbau warga mengolah ampas kopi menjadi kompos dalam upaya mengurangi timbunan sampah. Tak lupa, Dika mengajak para pecinta kopi dan pemilik kedai kopi untuk mendonasikan ampas kopinya ke DLH Kota Tangerang dengan menghubungi kontak sosial media @dlhkotatangerang atau kontak person +628111631631.

“Nanti ampas kopinya kita jemput,” imbuhnya. #