Perbaikan kondisi bumi tidaklah mudah dan cepat. Sehingga, diperlukan pengetahuan, perencanaan, kepedulian dan aksi nyata. Usaha ini harus dilakukan oleh seluruh penghuni BUMI.

TOKOH INSPIRATIF – Manusia masih sedikit yang memiliki rasa peduli menjaga lingkungan. Sebagai bukti, makin meningkatnya pencemaran daratan, lautan dan udara. Pencemaran ini berupa polusi udara, sampah dan bahan-bahan berbahaya yang sulit terurai. Semua pencemaran itu berdampak pada kerusakan BUMI.

Penduduk bumi pada tahun 2021 sebanyak 7,837 miliar. Luas bumi 510,1juta km2 yang terdiri 29,2% daratan dan 70,8% lautan. Ukuran Bumi yang sangat besar dengan banyaknya kerusakan, maka membutuhkan kepedulian banyak orang untuk menangani kerusakan tersebut.

Perbaikan kondisi bumi tidaklah mudah dan cepat. Sehingga, diperlukan pengetahuan, perencanaan, kepedulian dan aksi nyata. Usaha ini harus dilakukan oleh seluruh penghuni BUMI.

Kondisi BUMI

Saat ini bumi sedang rusak dan porak-poranda. Banyak sekali bencana terjadi di Indonesia. Bencana alam tersebut berupa gempa bumi yang sedang melanda beberapa kabupaten di Jawa Barat yaitu Cianjur, Garut, Sukabumi. Gunung meletus yang ada di Jawa Timur yaitu Gunung Semeru. Beberapa banjir juga sedang melanda di beberapa kota.

Kondisi tersebut, tidak bisa kita elakan dan kita tidak boleh tutup mata. Bagaimana jika bencana dan kerusakan terus berlanjut dan siapa yang harus mempertanggungjawabkan?

Rekrutmen Pelestari BUMI

Jika open rekrutmen BUMN diikuti oleh banyak masyarakat, seharusnya open rekrutmen pelestarian BUMI lebih banyak diikuti masyarakat. Karena tidak semua orang bisa mengikuti seleksi di rekrutmen BUMN. Namun, setiap orang wajib ikut serta dalam pelestarian BUMI.

Jika BUMN hanya menyokong di masa hidup kita sendiri sampai tua. Namun, BUMI yang akan menyokong kita, orang tua kita, anak kita dan anak cucu kita.

Banyak yang mengabaikan bumi karena tidak open rekrutmen  pelestarian BUMI. Kita sebagai khalifah atau manusia yang menduduki bumi ini, sepertinya tidak perlu menunggu open rekrutmen pelestarian bumi. Kita mulai sendiri melestarikan bumi tanpa ada instruksi, ajakan maupun intervensi dari siapapun.

Pada kenyataannya ada beberapa yang sudah melakukan dengan niatan hati sendiri, ada yang melakukan menunggu perintah, menunggu kebijakan, bahkan ada yang menolak ajakan melestarikan BUMI. Padahal tindakan yang paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon, menanam hijauan di sekitar lingkunganmenjaga kebersihan dan mengelola sampah menjadi benda-benda yang bisa kita manfaatkan.

Fasilitas dari BUMI

Tanpa disadari, kita sudah banyak diberi fasilitas yang ada di muka bumi ini. Struk penagihan fasilitas dari BUMI sungguh banyak. Oksigen 1 tabung 2 m3 seharga 1.250.000 rupiah. Harga masuk ke wisata alam mencapai 50.000 bahkan lebih, hanya untuk menghilangkan penat. Objek wisata berupa pohon-pohon, arum jeram, kebun buah dan taman Bunga. Mengapa tidak kita buat lingkungan terdekat kita. Semuanya fasilitas jika dihitung (nominalkan) itu lebih dari gaji yang kita dapatkan.

Lain kata, jika kita ingin menilai fasilitas BUMI sebuah bonus , maka kita balas dengan kita mencintai lingkungan. Kita menjaga lingkungan sekitar kita. Itu sama artinya kita membuat orang-orang sekitar kita menjadi bahagia, sehat.

Bahkan, bekal edukasi cara melestarikan bumi juga diperlukan. Sehingga, kita mewariskan lingkungan yang bersih dan sehat, yang akan tercipta kesehatan alam dan kesehatan jiwa.

Jika kita tambah dengan pertanian terpadu, makan akan mendapatkan makanan dari sayuran, buah dan hewan.Kita bisa membuat di lingkungan terdekat. Semua yang kita dapatkan itu bisa lebih cepat dan dekat. Dalam jangka panjang harus terus menjaganya.

Masih mau menunggu open rekrutmen BUMI?

Perintah Paten Melestarikan BUMI

Jika kita menunggu sebuah instruksi atau masih berpikir dan bertanya untuk menjaga lingkungan. Mengapa kita harus melakukannya? Sudah diperintahkan di agama tertera di Al- Quran salah satu ayat yang artinya:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A’raf 56)

Bisalah kita anggap bahwa itu adalah Surat Keputusan (SK) yang benar-benar paten untuk kita melestarikan BUMI.
Bayarannya adalah langsung untuk kita yaitu berupa jasa dari lingkungan, yang sudah kita sebutkan di atas.

Kita Siap dan Sigap

Mari kita bergerak tanpa menunggu open rekrutmen BUMI, tergerak untuk mencintai BUMI.

Kita ingat bahwa hanya kita yang harus memulai mencintai, menyayangi, melindungi menjaga dan melestarikan bumi. Saya mencintai bumi dan melestarikan bumiuntuk anak cucu kita. Terima kasih BUMI yang telah memberikan semua fasilitas  secara gratis.

Wolak walik brogalan, tanduran ijo royo-royo. Urip ayem, kandang ono kewan angkrem (Mengolah tanah, tanaman hijau segar. Hidup tentram, kandang ada hewan mengerami).***

Penulis: Tyas Prabawati  (Jilid Tylingtar), Peserta Green Leadership Indonesia Batch 2