Dari sebuah kesalahan tidak disengaja, Isfha tak hanya sukses membuat Spensav antivirus, tapi dia juga berhasil menjadi developer potensial yang mengharumkan nama bangsa.

Sepuluh tahun lalu, saat masih berseragam putih biru, Muhammad Isfhani Ghiath atau yang biasa disapa Isfha, sukses menciptakan inovasi mutakhir di bidang teknologi. Masih kelas 2 SMP, dia berhasil menciptakan Spensav, sebuah antivirus komputer yang memenangi beberapa ajang kompetisi internasional.

Pada 2012, antivirus bikinan Isfa berhasil menyabet sebuah penghargaan di Antivirus Test di Singapura 2012. Dua tahun kemudian, dia mendapatkan Juara II di ajang Asia Pasific Information and Communication Technology Alliance Awards 2014 yang di selenggarakan oleh APICTA Corp dan didukung oleh 17 negara di Asia.

Isfha juga mendapat apresiasi dari menteri Kominfo saat itu, Tifatul Sembiring. Spensav Antivirus pun pernah mendapatkan predikat Excellent Antivirus di perlombaan Antivirus se-Indonesia di Palembang yang diadakan oleh Diyusof-soft.

Sejak resmi dirilis pada awal 2014, Spensav langsung diminati banyak orang. Tercatat telah diunduh sekitar 500 ribu pengguna. Berkat prestasinya, Isfha juga mendapat hadiah laptop dari Menkominfo, yang sekaligus menjadi laptop pertamanya.

Dilansir dari siaran pers yang diterbitkan Google Indonesia, lelaki kelahiran Sungguminasa, Sulawesi Selatan, 22 tahun yang lalu ini, sudah tertarik terjun ke dunia programming sejak duduk di bangku SD.

Ceritanya ketika menjadi siswa Sekolah Dasar, Isfha tidak sengaja membuat komputer yang disewa ayahnya untuk bisnis percetakan, terkena virus. Ia pun berupaya keras mencari cara untuk mengatasinya, tapi orang tua Isfha justru melarangnya mengoperasikan komputer.

Meski begitu Isfha tidak menyerah. Ia tetap teguh dan belajar otodidak dari internet. Uang jajannya disisihkan tiap minggu untuk ke warnet demi memenuhi hasrat keingintahuannya yang tinggi, agar bisa menjawab hal yang dipertanyakannya selama ini, membasmi virus yang menjangkiti komputer sang ayah.

Isfha kemudian terus menggali ilmu di dunia programming dan mengambil jurusan informatika di STT Terpadu Nurul Fikri. Selain itu Isfha juga memperaktikkan dan melakukan beragam uji coba aplikasi yang diciptakan bersama teman-temannya di Developer Student Clus (DSC).

Kerja keras Isfha akhirnya membuahkan hasil. Selain Spensav, ada dua aplikasi lain yang sedang dikembangkan dan akan segera diperkenalkan ke publik.

Aplikasi pertama namanya Relieve. Aplikasi food sharing yang menghubungkan restoran dengan komunitas food sharing yang nantinya akan membagikan kelebihan makanan kepada tunawisma.

Lalu yang kedua adalah WeBlocker. Sebuah aplikasi parental control yang akan memudahkan orang tua memantau aktivitas anaknya selama berselancar di internet baik melalui komputer maupun melalui ponsel pintar.

Melalui karya-karyanya itu, Isfha mendapat kesempatan datang ke Google I/O, salah satu impiannya yang akhirnya terwujud.

Isfha menunjukkan bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Dari sebuah kesalahan tidak disengaja, membuatnya kini jadi developer potensial yang mengharumkan nama bangsa.#