Produk inovasi berbahan Tahu Kedelai Kelor Saus Susu Kambing Bawang Putih ini berhasil memenangi LKTN Tanjungpura Medical Scientic Competition 2019.

Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) terus melakukan inovasi. Seperti dilakukan tiga mahasiswa yang tergabung dalam Group Seloae Squad, mereka sukses membuat produk ‘Talak Suami’.

‘Talak Suami’ merupakan produk inovasi yang memiliki kepanjangan dari Tahu, Kedelai, Kelor, Saus Susu Kambing, Bawang Putih. Ini merupakan produk makanan pencegah stroke.

Tiga mahasiswa itu adalah Muheri Indra Aja Nasution, Muhammad Dava Warsyahdhana, dan Habib Al Kahfi Nasution. Berasal dari jurusan berbeda, yakni Peternakan, Agroteknologi, dan Pendidikan Dokter, mereka mencoba membuat inovasi dengan menggabungkan kemampuan masing-masing.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan tersebut juga hasil dari kombinasi yang disesuaikan dengan pengetahuan masing-masing.

“Maka, terciptalah Talak Suami ini yang dapat dikonsumsi semua kalangan untuk mencegah stroke. Ramuan ini kami buat dalam upaya menurunkan prevalensi stroke di Indonesia,” sebut Muheri Indra Aja Nasution, salah satu anggota Group Seloae Squad.

Muheri mengatakan, Talak Suami masih pada tahap literatur dan jurnal. Namun, akan ditindaklanjuti agar dibuat dengan kemasan yang bagus, selanjutnya akan diproses untuk mendapatkan hak paten.

Menariknya, sejauh ini tidak ada kendala dalam pembuatan makanan obat ini. Hal ini karena produk Talak Suami dibuat secara sederhana dan diolah menggunakan bahan-bahan yang sederhana pula.

Muheri mengatakan, berkat inovasi ‘Talak Suami’, tim tersebut mendapatkan juara pertama pada kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Tanjungpura Medical Scientic Competition (TMSC) 2019 di Pontianak, Kalimantan Barat.#

Ia menjelaskan, ide awal Talak Suami karena group yang beranggotakan tiga mahasiswa tersebut yaitu Muheri Indra Aja Nasution, Muhammad Dava Warsyahdhana dan Habib Al Kahfi Nasution akan mengikuti kompetisi LKTIN Tanjungpura Medical Scientific (TMSC) di Pontianak.

“Awalnya ada event tersebut, lalu saya dan tim bertemu untuk membahas tentang event tersebut dan ide awal mulanya dari kombinasi yang saya lakukan namun saat itu belum komplit dan akhirnya tim mencoba untuk membuatnya menjadi komplit,” jelasnya.

Ia menerangkan, menghadirkan inovasi makanan untuk mencegah stroke karena saat itu event yang mereka ikuti masih berhubungan dengan stroke tersebut.

“Lalu kami bertiga yang berasal dari jurusan berbeda yaitu Peternakan, Agroteknologi dan Pendidikan Dokter mencoba membuat inovasi dengan menggabungkan kemampuan kami dari jurusan masing-masing,” terangnya.