Tempat Sampah Berbasis Internet Karya Mahasiswa Kudus

Tempat sampah berbasis internet ini bisa mengirimkan notifikasi lokasi tempat sampah serta volume sampah ke telepon pintar Android petugas sampah.

Onggokan sampah yang menumpuk di tong sampah pastilah sangat mengganggu. Terlebih bila sudah berhari-hari tidak diambil oleh petugas kebersihan. Selain bau menyengat, berbagai macam kuman rawan menyebar dan mengundang penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, diare, dan lainnya.

Banyak hal yang menyebabkan tumpukan sampah tak segera dibersihkan. Bisa karena sedikitnya petugas sampah, atau bahkan karena tak terpantau oleh petugas alih-alih lalai karena terlalu banyak tempat yang harus dibersihkan.

Berangkat dari keprihatinan itu, tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) membuat inovasi berupa tempat sampah berbasis internet of things (IOT). Mereka adalah Novi Arimukti dan Arsya Yoga Pratama, keduanya mahsiswa jurusan Sistem Informasi (SI) dan Bagus Utomo yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro.

T-Smart++, begitu mereka menamai temuannya. Kegiatan penelitian didanai oleh Kemenristek Dikti dalam program pekan kreatifitas mahasiswa (PKM) dan sudah lolos dalam program PKM Karya Cipta.

Tempat sampah pintar ini cukup unik. Dia bisa dibuka otomatis dan bisa mengirimkan notifikasi pemberitahuan ketika tempat sampah tersebut sudah penuh, sekaligus memberitahukan di mana lokasi tempat sampah berada.

Selanjutnya, petugas kebersihan tinggal mengambil sampahnya. Artinya pengambilan sampah menjadi sangat selektif, bisa menghemat waktu dan pastinya tidak sampai terjadi tumpukan sampah yang mengganggu.

Bagus Utomo mengatakan, tempat sampah pintar berbasis IOT ini memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya adalah ketika sudah penuh tempat sampah akan mengunci, selanjutnya memberikan notifikasi melalui HP android petugas sampah yang berisi tentang peringatan sampah penuh dan titik lokasinya. Inilah yang memudahkan petugas sampah untuk mengetahui tempat sampah yang sudah penuh. Artinya, petugas sampah bisa memprioritaskan untuk segera mengambil sampah.

Beberapa alat utama yang digunakan dalam piranti ini yakni sensor jarak HC SR04, sensor ini digunakan untuk membaca benda yang berada di depannya, kemudian mengirimkan ke motor server untuk membuka dan menutup tempat sampah.

Adapun untuk membuka tempat sampah ketika penuh digunakan kartu khusus agar bisa diambil sampahnya. Selanjutnya ada DF Player untuk mengeluarkan suara, ketika memasukkan sampah, langsung ada ucapan ‘terimakasih telah membuang sampah ditempatnya’.

Selain itu,ketika sampah penuh, ada ucapan ‘maaf, tempat sampah sudah penuh’ dan tutup tempat sampah tidak terbuka.

Lalu ada komponen NodeMCU esp8266 yang berfungsi untuk mengimkan sinyal ke internet yang akan dihubungkan ke smartphone android.

“Komponen paling penting adalah Arduino Nano yang berfungsi sebagai otak atau CPU yang digunakan untuk memasang seluruh komponen yang ada,” katanya.

Dia berharap, inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, bisa digunakan oleh pemerintah, perusahaan dan lainnya dalam pengelolaan sampah. Sehingga diharapkan lingkungan bisa semakin bersih dan bisa mendorong masyarakat untuk tertib membuang sampah pada tempatnya.

Inovasi ini memang belum bisa dikatakan sempurna, namun ini bisa menjadi awal, karena potensi untuk dikembangkan sangat besar.#