Fitur edit pesan pada aplikasi WhatApp ini memungkinkan pengguna untuk mengoreksi typo atau kesalahan ejaan, hingga menambahkan konteks dalam sebuah pesan, maksimal 15 menit setelah pesan dikirim.

TOKOH INSPIRATIF – Aplikasi perpesanan WhatsApp besutan Meta merilis fitur terbaru mereka yang banyak ditunggu para penggunanya, yakni edit pesan. Dengan ini, pengguna tidak perlu menghapus chat yang sudah terlanjur dikirim karena ingin menggantinya dengan yang baru.

Fitur edit pesan pada aplikasi WhatApp ini memungkinkan pengguna untuk mengoreksi typo atau kesalahan ejaan, hingga menambahkan konteks dalam sebuah pesan, maksimal 15 menit setelah pesan dikirim.

“Jangan khawatir jika Anda melakukan kesalahan atau tiba-tiba berubah pikiran, karena kini Anda dapat mengedit pesan yang sudah terkirim,” tulis WhatsApp dalam blog resminya, dikutip Rabu  (24/5/2023).

“Dalam waktu lima belas menit setelah pesan terkirim, cukup tekan lama pada pesan yang sudah terkirim lalu pilih ‘Edit’ dari menu,” kata aplikasi perpesanan dengan lebih dari 2 miliar pengguna tersebut.

Meski demikian, pesan yang sudah diedit akan tetap menampilkan tulisan “diedit”, sehingga orang-orang yang dikirimkan bisa tahu bahwa chat tersebut sudah dikoreksi, tanpa harus menunjukkan riwayat pengeditan.

WhatsApp juga kembali menyatakan bahwa seperti semua panggilan, media, dan pesan pribadi, pesan serta pengeditan yang sudah dibuat, dilindungi enkripsi end-to-end.

WhatsApp menyebut fitur edit pesan ini sudah mulai diluncurkan, dan akan tersedia untuk seluruh pengguna secara global dalam beberapa pekan ke depan.

Pengumuman WhatsApp ini datang setelah fitur tersebut ditawarkan oleh layanan pesan Telegram dan Signal.

Bukan hal baru di platform medsos lain

Fitur edit pesan sesungguhnya bukan hal yang baru di dunia media sosial. Fitur serupa telah diperkenalkan oleh platform media sosial Facebook hampir satu dekade yang lalu.

Pada waktu itu, Facebook mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penggunanya mengakses situs tersebut melalui ponsel, yang rentan terhadap kesalahan pengetikan.

Di Facebook, pembaruan yang telah dimodifikasi ditandai sebagai “edited”. Riwayat dari perubahan tersebut juga tersedia bagi pengguna untuk dilihat.

Tahun lalu, platform media sosial milik Elon Musk, Twitter, mengumumkan bahwa mereka memberikan kemampuan pengeditan tweet kepada pelanggan berbayar mereka.

Tweet dapat diedit beberapa kali dalam waktu 30 menit setelah diposting.

“Tweeting akan terasa lebih mudah dan tidak menimbulkan stres,” kata Twitter dalam posting blog pada waktu itu.

“Anda seharusnya dapat berpartisipasi dalam percakapan dengan cara yang masuk akal bagi Anda, dan kami akan terus bekerja pada cara-cara yang membuatnya terasa mudah untuk dilakukan,” tambah platform tersebut.***