Perancang busana yang ingin mempraktikkan zero waste, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Inilah trik dan tipsnya.

Pendiri Danjyo Hiyoji Dana Maulana dalam acara Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang dihelat beberapa wkatu lalu di Jakarta menjelaskan, perancang busana yang ingin mempraktikkan zero waste, ada beberapa trik yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah teknik cutting atau pemotongan bahan. Tantangannya, perancang busana benar-benar harus mengetahi dimensi tekstil dan mengatur potongan pola dengan hati-hati.

Setelah pola selesai dibuat, Anda bisa meminimalkan konstruksi jahitan. Cara ini akan membuat produksi sebuah pakaian lebih cepat dan menghemat bahan. Ini juga dapat memungkinkan pakaian memiliki kebebasan bergerak yang lebih besar dan meningkatkan kenyamanan bagi pemakainya.

Kemudian, bisa juga melakukan upcycling, yaitu pendekatan untuk merancang produk sampingan, limbah, bahan atau produk bekas menjadi sesuatu yang baru dengan kualitas yang lebih baik dan nilai yang lebih besar.

Dengan menggunakan kembali bahan-bahan yang sudah ada, Anda menghemat energi, air, bahan kimia, dan sumber daya lain.

Trik lain meminimalkan sampah adalah membuat design for disassembly atau rancangan pakaian yang mudah dipisahkan pada akhir masa pakai produk sehingga komponen dapat diperbaiki, digunakan kembali atau didaur ulang.

Strategi dalam design for disassembly adalah produk harus mudah dirakit, membutuhkan lebih sedikit bahan, dan menghemat biaya.

Selain itu, Anda bisa membuat pakaian multifungsi, satu produk untuk banyak kegunaan. Misalnya, pakaian bisa dipakai bolak-balik atau digunakan dalam beberapa gaya berbeda dengan menambahkan atau mengurangi komponen tertentu.

Pilihan lain adalah membuat pakaian tanpa jahitan. Benang secara langsung dirajut menjadi pakaian sehingga menghindari kebutuhan untuk memotong kain dan dengan demikian mengurangi timbunan limbah.#