Utari Octaviabty dan dua rekannya, pendiri Aruna Indonesia, sebuah platform e-commerce yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, telah membantu para nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada sekitar 15 ribu nelayan yang terbantu dalam menjual online ikan hasil tangkapannya lewat aplikasi Aruna.

TOKOH INSPIRATIF – Berangkat dari rasa prihatin terhadap kondisi industri perikanan dan kelautan Indonesia, tiga anak muda mendirikan sebuah start up (perusahaan rintisan) bernama Aruna pada empat tahun lalu. Mereka adalah Farid Naufal Aslam, Indraka Fadhlillah dan Utari Octavianty.

Tiga alumnus Universitas Telkom Bandung ini menilai, hasil laut di Indonesia belum tergarap secara maksimal. Padahal, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang begitu besar. Penyebabnya, masih banyak permasalahan yang mengelilingi industri ini, dari segi produksi berkelanjutan dan pemasaran.

Berkat kegigihan mereka membangun Aruna, tujuh tahuun berselang, Aruna panen penghargaan. Salah satu penghargaan yang diterima Aruna yakni terpilihnya Utari Octavianty, Co Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, untuk mendapatkan award Fortune Indonesia 40 Under 40 pada tahun 2023.

Mewakili Aruna sebagai integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator di Indonesia yang menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar yang lebih luas melalui teknologi, Utari dinilai memiliki kecakapan dalam menciptakan peluang dan memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak positif bagi industri perikanan dan kelautan Indonesia khususnya nelayan dan masyarakat pesisir.

“Adalah sebuah kebanggan bagi saya untuk dapat memperoleh penghargaan Fortune Under 40 ini. Kita semua telah tahu bahwa Fortune telah memiliki rekam jejak yang sangat kredibel di bidangnya. Tentunya, apresiasi ini dapat menjadi semangat bagi saya pribadi dan kedua rekan founders Aruna untuk terus berkomitmen dan berkontribusi positif dalam mewujudkan visi dan misi bisnis kami, serta menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia,” kata Utari melansir dari laman aruna.id.

Sebelumnya, Utari Octaviany juga terpilih menjadi salah satu dari tiga founder untuk mengikuti program Google for Startups Women Founders Academy dengan startup nya yakni Aruna.

Aruna sendiri memiliki tujuan untuk menghubungkan nelayan skala kecil dengan eksposur global, serta akan mempromosikan makanan laut Indonesia lewat kesepakatan grosir, belanja eceran dan kemitraan bisnis.

“Aruna adalah platform perikanan digital, yang bertujuan untuk menghubungkan nelayan dari seluruh pelosok indonesia langsung kepada market, dan saat ini kebanyakan market saat ini adalah ekspor. Dengan tujuan ini, kita berharap bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya nelayan sekaligus memperkenalkan teknologi yang ada di Indonesia, khususnya di bidang perikanan,” ucap Utari Octaviany yang dilansir dari Josh Talks Indonesia (27/07/20).

Utari merupakan lulusan dari Telkom University sebagai Best Graduates Students dengan gelar ICT Business Management. Utari mengatakan bahwa Aruna dapat dibangun dengan melihat dari latar belakangnya dan rekannya.

Utari tumbuh di sebuah desa pesisir di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebuah wilayah di mana sebagian besar nelayan kecil tinggal. Utari sudah lama bercita-cita untuk memberi perbaikan kehidupan bagi masyarakat pesisir.

Paman Utari merupakan seorang nelayan dan orang tuanya memperoleh nafkah dengan menjual alat tangkap. Hal inilah yang menjadi latar belakang Utari dalam membangun Aruna.

Tak disangka, setelah 6 tahun Aruna dirintis, ia berhasil membuka potensi dan berkontribusi pada terciptanya ribuan lapangan kerja baru. Ia pun memiliki peran penting dalam laju bisnis yang Aruna jalani. Hingga saat ini, Aruna telah memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir dengan memberdayakan 40.000 nelayan yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia.

Selain itu, kedua temannya yakni Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhilillah berasal dari Jawa Barat. Dengan latar belakang tersebut, maka Aruna dapat berdiri dan dibangun pada tahun 2016.

Awal Aruna terbentuk sendiri yakni pada saat mereka bertiga sedang berada di tahun terakhir di masa kuliahnya. Utari menjalani Aruna dengan permasalahan umum yang sering terjadi dalam membangun bisnis. Dirinya mengaku pada awal membangun Aruna, mereka tidak memiliki modal, mentor dan akses jaringan.

Untuk mengatasi ini, mereka mengikuti kompetisi. Namun, dikarenakan mereka memiliki visi misi yang kuat, maka Aruna dapat terus berjuang hingga berkembang hingga saat ini.

Pada awal memulai Aruna, Utari mendapatkan Australia Award dan mendaftarkan dalam studi singkat yakni di Flinders University, Adelaide, Australia Selatan.

Selain itu, Utari juga pernah menjadi salah satu lineup speaker Global Women Conference 2019 di China, bersama dengan Melinda Gates, Jack Ma dan tokoh ternama lainnya.

Dirinya kemudian kembali mengambil pendidikan Executive Leadership Education di Said Business School di Universitas Oxford. Selain itu, Utari juga masuk ke dalam Forbes 30 under 30 Asia Class of 2020 bersama dengan Farid dan Indraka, yakni dalam Industry, Manufacturing and Energy.

Sekitar lebih dari 20.000 nelayan di Indonesia yang mengikuti Aruna, dengan lebih dari 10 komoditas, lebih dari 30 lokasi dan lebih dari 10 negara.

Dilansir dari website resminya, diketahui bahwa selama pandemi Covid-19 pendapatan Aruna meningkat 86 kali lipat. Hal ini menjadi dorongan untuk memperluas variasi produk.

Selain itu, Aruna juga berhasil mendapatkan pendanaan dari investor yakni sebesar US 5,5 juta. Aruna juga merambah pasar domestik yakni dengan meluncurkan Seafood by Aruna.

Melihat dari berbagai kesuksesan, Utari sendiri mengaku bahwa perjalanan tersebut tidak dilalui secara mulus.

“Di dalam bisnis, kita tidak bisa mengharapkan keberhasilan terus menerus,” ucapnya.

Untuk itu, Utari menyarankan untuk selalu memasang ekspektasi dengan objektif, siap dengan risiko, memiliki visi dan misi perusahaan yang jelas agar dapat berkembang lebih lagi, memiliki support system, dan memiliki waktu jeda untuk merenungkan kembali dengan tenang jika mengalami kegagalan, agar dapat mengambil langkah yang tepat untuk bangkit kembali.

Sumber: aruna.id dan bisnis.com