Banyak orang yang mulai mengeluhkan cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir. Pasalnya, cuaca panas ini tidak hanya bahaya untuk kulit, tetapi juga bisa memicu heat stroke.

TOKOH INSPIRATIF – Suaca panas dengan sinar matahari yang menyengat di siang hari terjadi beberapa pekan terakhir. Siang hari terasa semakin panas, berbeda dari musim panas sebelumnya. Di Jakarta sendiri tercatat bahwa suhu di siang hari bisa mencapai 35 derajat Celcius, bahkan di beberapa daerah lain bisa mencapai 39 derajat Celcius.

Banyak orang yang mulai mengeluhkan kondisi ini, sehingga orang akan berpikir dua kali ketika hendak pergi keluar ruangan. Pasalnya, cuaca panas ini tidak hanya bahaya untuk kulit, tetapi juga bisa memicu heat stroke.

Heat stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang meningkat secara signifikan dan melebihi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Hal ini disebabkan oleh paparan yang berkepanjangan pada suhu lingkungan yang tinggi dan kehilangan cairan yang tidak seimbang.

Heat stroke juga berkaitan dengan kebutuhan air dalam tubuh dan respons fisiologis yang sesuai terhadap cuaca panas. Dalam kondisi cuaca yang ekstrem, dikhawatirkan terjadi peningkatan produksi panas serta terjadi kegagalan proses dalam tubuh untuk mengendalikan panas tersebut.

Dilansir dari dinkes.acehprov.go.id, heat stroke ini lebih banyak disebabkan adanya peningkatan produksi panas akibat aktivitas fisik yang berlebihan dan penurunan kemampuan untuk beradaptasi dengan iklim, terutama pada lansia yang biasanya mengalami penurunan kemampuan dalam respons adaptasi terhadap kondisi lingkungan.

Gejala-Gejala Heat Stroke yang Patut Diwaspadai

Dilansir dari halodoc.com, ada beberapa gejala heat stroke yang perlu diwaspadai untuk ditangani lebih lanjut maupun dicegah berikutnya.

  • Suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius atau lebih;
  • Pingsan, atau alami penurunan kesadaran;
  • Sakit kepala berdenyut;
  • Pusing;
  • Mengalami kelemahan otot atau kram;
  • Mual dan muntah;
  • Detak jantung menjadi lebih cepat;
  • Alami kejang;
  • Kulit menjadi merah dan kering;
  • Adanya perubahan keadaan mental atau perilaku, seperti kebingungan, bicara cadel, dan mudah marah;
  • Tidak berkeringat padahal suhu tubuh tinggi.

Nah, bagaimana tips mencegah heat stroke di tengah cuaca panas? Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah terjadinya heat stroke:

  1. Minum cukup cairan

Pastikan Kawan tetap terhidrasi dengan baik terutama pada cuaca panas. Minum air putih secara teratur dan hindari minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti alkohol dan minuman berkafein.

  1. Hindari paparan panas yang berlebihan

Jika suhu eksternal tinggi, cobalah untuk tetap berada di dalam ruangan yang terkondisi dengan baik atau di tempat yang teduh. Jika harus berada di luar ruangan, hindari paparan langsung matahari dan usahakan untuk mengenakan topi, kacamata hitam, serta menggunakan pakaian yang longgar, ringan, dan berbahan breathable.

  1. Hindari aktivitas fisik berat saat cuaca panas

Jika cuaca sangat panas, hindari melakukan aktivitas fisik yang berat seperti olahraga intensif atau pekerjaan berat di bawah sinar matahari langsung. Jika Kawan perlu melakukan aktivitas tersebut, lakukan pada saat yang lebih sejuk seperti pagi atau sore hari.

  1. Gunakan perlindungan matahari

Gunakan tabir surya dengan SPF yang cukup tinggi untuk melindungi kulitmu dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Oleskan secara menyeluruh di seluruh tubuh, termasuk bagian-bagian yang terbuka seperti wajah, lengan, dan kaki.

  1. Perhatikan gejala tubuh

Perhatikan tanda-tanda kelelahan, pusing, atau gejala lain yang menunjukkan risiko heat stroke. Jika Kawan merasa tidak nyaman atau mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah mencari tempat yang lebih dingin dan minum cairan yang cukup.

  1. Pertimbangkan faktor risiko

Beberapa faktor seperti usia tua, kondisi kesehatan yang sudah ada (seperti penyakit jantung atau diabetes), dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya heat stroke. Jika Kawan berada dalam kelompok risiko ini, perlu lebih berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang lebih intensif.

Pencegahan heat stroke melibatkan langkah-langkah seperti meminimalkan paparan terhadap suhu ekstrem, memastikan cukup asupan cairan, mengenakan pakaian yang sesuai, dan menghindari aktivitas fisik berat di bawah sinar matahari langsung pada saat-saat cuaca panas.

Penting juga untuk memperhatikan kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh Kawan sendiri, serta memperhatikan tanda-tanda peringatan yang menunjukkan risiko terkena heat stroke. Demikian, mengetahui tanda-tanda dan cara mencegah heat stroke adalah langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Edukasi diri dan orang lain tentang pentingnya pencegahan heat stroke dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.***

Sumber: halodoc.com